Dukung Demo Pati, Sopir Bajaj Tempuh 12 Jam dari Jakarta, Serahkan Donasi Air Mineral

Pati, bupati pati, demo pati, demo bupati pati, demo pati 13 agustus, bupati Pati didemo warga, demo pati hari ini, demo bupati pati sudewo, bupati pati demo, Dukung Demo Pati, Sopir Bajaj Tempuh 12 Jam dari Jakarta, Serahkan Donasi Air Mineral

Dukungan untuk aksi unjuk rasa menuntut Bupati Pati, Sudewo, mundur dari jabatannya terus mengalir.

Salah satunya datang dari Paijan (65), perantau asal Desa Jatiroto, Kecamatan Kayen, Pati, yang kini bekerja sebagai sopir bajaj di Jakarta.

Paijan rela menempuh perjalanan sekitar 12 jam dari Jakarta ke Pati demi ikut serta dalam demonstrasi besar yang digelar pada Rabu (13/8/2025).

Ia berangkat pada Senin (11/8/2025) sore dan tiba di posko donasi Aliansi Masyarakat Pati Bersatu di depan Kantor Bupati Pati pada Selasa (12/8/2025) siang.

Mengendarai bajaj yang menjadi sumber penghidupannya, Paijan membawa sejumlah dus air mineral untuk disumbangkan kepada peserta aksi.

"Saya kelahiran Pati, asli Desa Jatiroto. Merantau ke Jakarta sejak 1978. Berangkat kemarin sore, perjalanan 12 jam, bawa bajaj ke sini untuk mengantar donasi air mineral. Saya ikhlas mendukung massa yang bergerak mendukung aksi ini," ujar Paijan kepada wartawan, Selasa.

Paijan menilai, Sudewo belum menunjukkan kepemimpinan yang berpihak kepada rakyat.

"Bupati itu jabatan untuk melayani masyarakat, bukan untuk dirinya sendiri. Bupati belum setahun menjabat saja sudah seenaknya sendiri. Saya tidak senang. Turunkan saja," tegasnya.

Donasi Mengalir dari Berbagai Daerah hingga Luar Negeri

Menjelang aksi unjuk rasa 13 Agustus 2025, bantuan logistik untuk massa terus berdatangan. Inisiator aksi, Ahmad Husein, memperkirakan total donasi air mineral sudah melebihi 15.000 dus.

Tumpukan dus air mineral terlihat di sepanjang pagar Kantor Bupati Pati, sisi timur, hingga area pedestrian bundaran Alun-alun Pati dan trotoar depan Gedung DPRD Pati.

Koordinator Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Supriyono alias Botok, mengungkapkan bahwa dukungan datang dari berbagai daerah, termasuk Jakarta, Yogyakarta, Rembang, Kudus, dan Jepara. Bahkan, WNI yang tinggal di luar negeri juga ikut mengirimkan bantuan.

"Donasi bukan hanya air mineral, tapi juga makanan ringan, roti, beras, nasi tumpeng, pisang, hingga kelapa muda. Persiapan sudah fiks, tinggal eksekusi. Massa yang hadir nanti akan melebihi tantangan Pak Sudewo yang minta didemo 50 ribu orang," kata Botok.

Ia menegaskan, tuntutan massa hanya satu.

"Sudewo mengundurkan diri secara kesatria atau dilengserkan oleh masyarakat Pati," ujarnya.

Karangan Bunga dan Spanduk Protes

Selain bantuan logistik, posko donasi di bawah videotron Alun-alun Pati juga dipenuhi karangan bunga dan spanduk bernada protes terhadap Bupati Sudewo.

Salah satu spanduk besar berwarna putih bertuliskan, "Pak Presiden Prabowo, Pecat Bupati Sudewo atau Jateng Boikot Partai Gerindra".

Ada pula karangan bunga dengan pesan sindiran, "Hai Sudewo, Tanggung Jawab atas Mulut dan Ucapan Sombongmu" yang dikirim oleh kelompok “Modal Nekat (Bogor OTW)”.

Tak hanya itu, sepeda motor bebek yang joknya ditumpuk air mineral juga terlihat di lokasi, lengkap dengan bendera Merah Putih dan bendera hitam bergambar Jolly Roger, bertuliskan "Boyolali Hadir".

Aksi ini merupakan buntut kebijakan Pemerintah Kabupaten Pati yang menaikkan tarif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen.

Meski kebijakan tersebut telah dibatalkan, massa tetap mendesak Sudewo mundur dari jabatannya.

Bahkan, sejumlah spanduk yang terpasang di Alun-alun Pati secara langsung meminta Presiden Prabowo Subianto untuk mencopot Bupati Sudewo dari posisinya.

Massa diperkirakan akan mencapai lebih dari 50 ribu orang pada puncak aksi 13 Agustus 2025, yang akan berlangsung di pusat kota Pati.

Artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul "Dukung Demo Pati, Paijan Rela Kendarai Bajaj 12 Jam dari Jakarta. Tiba Langsung Serahkan Air Mineral" dan "Posko Donasi Demo Pati Banjir Karangan Bunga dan Spanduk, Minta Presiden Prabowo Copot Bupati Sudewo" 

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!