Demo Pati Ricuh, Massa Lempar Botol, Gas Air Mata Ditembakkan

Jawa Tengah, Pati, bupati pati, bupati pati sudewo, demo pati, Demo Pati Ricuh, Massa Lempar Botol, Gas Air Mata Ditembakkan, Logistik Mengalir, Orasi Memanas, Lemparan Botol dan Sayur Mayur, Gas Air Mata Ditembakkan, Dari Pagi Damai, Siang Memanas

Aksi unjuk rasa besar-besaran di Alun-alun Kabupaten Pati, Rabu (13/8/2025), yang semula berlangsung damai, berubah menjadi ricuh.

Sejak subuh, ribuan massa demo Pati berdatangan dari berbagai penjuru kabupaten, bahkan dari luar daerah, untuk menyuarakan tuntutan agar Bupati Pati, Sudewo, mundur dari jabatannya.

Di gerbang utama Kantor Bupati Pati, massa berbaris sambil membawa bendera, spanduk, dan keranda jenazah simbolis bertuliskan Keranda Penipu.

Orasi dari atas truk komando menggema, salah satunya dari inisiator aksi, Ahmad Husein.

"Target tuntutan massa (Bupati) lengser. Kalau enggak lengser (hari ini), kami tetap bertahan di sini (Alun-Alun Pati)," tegas Husein.

Jawa Tengah, Pati, bupati pati, bupati pati sudewo, demo pati, Demo Pati Ricuh, Massa Lempar Botol, Gas Air Mata Ditembakkan, Logistik Mengalir, Orasi Memanas, Lemparan Botol dan Sayur Mayur, Gas Air Mata Ditembakkan, Dari Pagi Damai, Siang Memanas

DEMO PATI : Tangkapan layar dari Youtube Tribun Jateng: BREAKING NEWS! Demo Pati Ricuh, Demonstran Paksa Masuk Kantor Bupati Pati Sambil Lempar Air

Logistik Mengalir, Orasi Memanas

Koordinator penyaluran donasi, Mulyati (50), menyebut ada lebih dari 20 posko logistik di sekitar alun-alun.

"Ini donasi dari masyarakat, kami kelola untuk masyarakat. Ada 20 posko lebih yang sudah kami siapkan," ujarnya.

Lebih dari 5.000 dus air mineral, roti, buah-buahan, kerupuk, hingga mi instan dibagikan langsung kepada massa.

Namun, semakin siang, orasi kian memanas. Jumlah peserta terus bertambah, memadati hampir seluruh area depan pendopo kabupaten.

Lemparan Botol dan Sayur Mayur

Menurut laporan reporter KompasTV dari lokasi, kericuhan mulai pecah ketika sebagian massa melemparkan plastik berisi air, sayur-mayur, tiang bendera, hingga botol ke arah gedung Kantor Bupati dan Pendopo Kabupaten Pati.

Situasi memanas karena pejabat yang diharapkan keluar menemui pendemo tak kunjung muncul.

Sorakan berubah menjadi teriakan penuh emosi, mendorong sebagian peserta bergerak mendekat ke pagar utama.

Jawa Tengah, Pati, bupati pati, bupati pati sudewo, demo pati, Demo Pati Ricuh, Massa Lempar Botol, Gas Air Mata Ditembakkan, Logistik Mengalir, Orasi Memanas, Lemparan Botol dan Sayur Mayur, Gas Air Mata Ditembakkan, Dari Pagi Damai, Siang Memanas

Foto udara suasana posko penggalangan donasi logistik unjuk rasa di depan Kantor Bupati Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Selasa (12/8/2025). Berbagai macam donasi warga dari sejumlah daerah di Indonesia seperti air mineral, bahan makanan, makanan ringan, hasil bumi itu sebagai dukungan kepada Aliansi Masyarakat Pati Bersatu yang akan berunjuk rasa dengan berbagai tuntutan kepada Bupati Pati Sudewo pada Rabu (13/8) besok.

Gas Air Mata Ditembakkan

Aparat yang berjaga mulai menembakkan gas air mata ke arah massa. Asap putih mengepul di sekitar gerbang, memaksa warga mundur.

"Keadaan di alun-alun sudah chaos, polisi tembakkan gas air mata. Sangat amat chaos, massa berlarian melindungi diri, kami juga tidak bisa mengambil gambar dengan maksimal, sangat pedih di mata," ujar jurnalis KompasTV dalam laporan langsung yang disiarkan di YouTube KompasTV.

Beberapa personel polisi dikerahkan keluar barisan untuk mengendalikan situasi.

Massa terpencar, sebagian menjauh dari titik bentrokan, sebagian lain masih mencoba bertahan.

Dari Pagi Damai, Siang Memanas

Sebelum kericuhan pecah, massa telah berkumpul sejak pagi dengan suasana relatif tertib.

Orasi-orasi menyuarakan penolakan atas kebijakan Bupati Sudewo yang menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen.

Namun, cuaca terik, jumlah massa yang terus bertambah, dan ketiadaan respons langsung dari bupati membuat emosi memuncak. Ricuh tak terhindarkan.

Hingga berita ini diturunkan, polisi masih bersiaga di sekitar Alun-alun Pati.

Massa yang tersisa tampak terpencar di beberapa titik, sementara area depan pendopo mulai dikosongkan setelah tembakan gas air mata.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!