Ini Jadwal Bupati Sudewo yang Akan Sambangi Aksi Demo 13 Agustus di Alun-Alun Pati

Bupati Pati Sudewo dijadwalkan menemui massa aksi unjuk rasa yang akan digelar pada Rabu, 13 Agustus 2025.
Dilansir TribunJateng.com dari sumber internal Pemerintah Kabupaten Pati membagikan kepada agenda kegiatan Bupati pada hari tersebut.
Menurut jadwal, Sudewo akan menyaksikan rangkaian Aksi Damai 13 Agustus di Alun-Alun Pati dengan susunan acara sebagai berikut:
- Peserta aksi tiba pukul 09.00 WIB.
- Orasi Aliansi Masyarakat Pati Bersatu pukul 10.00 WIB.
- Orasi mantan pegawai honorer RSUD Soewondo Pati yang di-PHK pukul 13.00 WIB.
Bupati Sudewo Bantah Isu Pergi Umrah
Sebelumnya, beredar isu bahwa Bupati Sudewo akan pergi umrah untuk menghindari massa aksi. Namun, Sudewo membantah kabar tersebut.
“Itu isu tidak benar. Saya akan tetap di Pati untuk menemui massa aksi. Saya juga akan jadi inspektur upacara 17 Agustus, jadi tidak mungkin saya pergi umrah,” tegasnya saat menyambangi Posko Donasi Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Jumat (8/8/2025) malam.
Kebijakan Bermasalah Dicabut, Demo Tetap Berlangsung
Aksi unjuk rasa ini dipicu oleh kebijakan Bupati Sudewo yang menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen.
Selain itu, pernyataan Sudewo yang menantang masyarakat untuk mendemo kebijakan tersebut memicu gelombang kemarahan warga.
“Siapa yang akan melakukan penolakan, Yayak Gundul? Silakan lakukan, jangan hanya 5.000 orang, 50.000 orang pun kerahkan, saya tidak akan gentar,” ucapnya dalam rekaman video yang sebelumnya santer beredar.
Ucapan ini memicu aksi demo warga yang rencananya akan dilakukan pada 13 Agustus 2025.
Selain itu, ada juga kebijakan lain yang menuai protes, seperti kebijakan lima hari sekolah yang dinilai mengganggu kegiatan TPQ dan Madrasah Diniyah.
Belakangan, meski Sudewo sudah meminta maaf atas perkataannya dan mencabut kebijakan yang bermasalah, sejumlah aliansi masyarakat tetap akan melanjutkan aksi yang sudah direncanakan.
Tokoh Agama Dorong Bupati Meminta Maaf dan Introspeksi
Forum Organisasi Sosial Keagamaan (Forsika) Kabupaten Pati, di Mapolresta Pati, Senin (11/8/2025), membacakan pernyataan sikap mereka terkait situasi yang berkembang menjelang aksi unjuk rasa 13 Agustus 2025. Salah satu poin sikap mereka adalah meminta Bupati Pati Sudewo meminta maaf atas kebijakan yang diambil secara sepihak.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pati, KH Abdul Karim, mewakili Forum Organisasi Sosial Keagamaan (Forsika) mendorong Bupati untuk introspeksi dan meminta maaf kepada masyarakat.
Forsika menilai kebijakan tersebut diambil secara sepihak tanpa melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, maupun stakeholder lainnya. Pernyataan sikap Forsika dibacakan di Mapolresta Pati pada Senin (11/8/2025) dan ditandatangani oleh sejumlah tokoh, termasuk Ketua PCNU Pati KH Yusuf Hasyim, Ketua PDM Muhammadiyah Pati Muhammad Luqman, dan pimpinan organisasi keagamaan lainnya.
Forsika mengapresiasi pembatalan kenaikan PBB-P2 serta pengembalian sistem enam hari sekolah, namun tetap mengimbau demonstran menjaga ketertiban, tidak melakukan tindakan anarkis atau ujaran kebencian. Aparat diminta bersikap persuasif, humanis, dan tidak represif.
“Terakhir, mari kita berdoa bersama agar situasi Kabupaten Pati tetap kondusif, aman, dan damai,” ujar KH Abdul Karim.
Tuntutan Aliansi Masyarakat Pati Bersatu
Suasana posko donasi Aliansi Masyarakat Pati Bersatu di depan Kantor Bupati Pati, Senin (11/8/2025) siang. Aliansi memasang spanduk raksasa bertuliskan permintaan pada Presiden Prabowo untuk memecat Sudewo dari jabatan Bupati Pati.
Sejak 1 Agustus 2025, posko donasi Aliansi Masyarakat Pati Bersatu yang berdiri di depan Kantor Bupati Pati dibanjiri logistik dari masyarakat.
Air mineral, makanan ringan, roti, beras, nasi tumpeng, pisang, hingga kelapa muda memenuhi area luar pagar kantor bupati.
Salah satu koordinator aliansi, Supriyono alias Botok, menyebut bantuan datang dari berbagai daerah, bahkan dari WNI di luar negeri. Total donasi air mineral diperkirakan mencapai 14 ribu dus.
“Persiapan sudah matang, tinggal eksekusi. Massa yang hadir nanti akan melebihi tantangan Pak Sudewo yang minta 50 ribu orang,” kata Botok.
Ia menegaskan, tuntutan massa hanya satu, yaitu Bupati Sudewo mengundurkan diri secara kesatria atau dilengserkan oleh masyarakat Pati.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul “Bupati Pati Sudewo Dijadwalkan Temui Massa Aksi Unjuk Rasa Rabu 13 Agustus 2025”, “Para Tokoh Agama di Pati Minta Bupati Sudewo Minta Maaf atas Kebijakan yang Diambil secara Sepihak”, dan “Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Minta Presiden Prabowo Pecat Bupati Sudewo”.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!