Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Poso, Bangunan Gereja Ambruk Timpa Belasan Jemaat saat Ibadah Pagi

Duka mendalam menyelimuti jemaat Gereja GKST Elim Masani di Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (17/8/2025).
Saat sedang mengikuti ibadah pagi, 12 orang jemaat harus dilarikan ke rumah sakit akibat tertimpa reruntuhan bangunan ketika gempa berkekuatan magnitudo 6,0 mengguncang wilayah tersebut.
Sebagian jemaat berhasil menyelamatkan diri begitu merasakan getaran, namun 12 orang lainnya tidak sempat keluar dan akhirnya mengalami luka akibat bangunan yang runtuh.
Warga sekitar segera melakukan evakuasi dan membawa korban ke fasilitas kesehatan terdekat.
Mengapa Korban Luka Banyak Berasal dari Gereja?
Tingginya jumlah korban luka dari Gereja GKST Elim Masani disebabkan oleh kondisi bangunan yang masih dalam tahap konstruksi.
Material kayu dan batako yang belum sepenuhnya kokoh menimpa jemaat ketika gempa mengguncang.
Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa dinding luar bangunan gereja masih ditopang bambu, sementara bagian dalamnya hanya menggunakan balok kayu.
Dinding batako pun belum dilapisi semen sehingga sangat rentan roboh saat diguncang gempa.
Di Mana Pusat Gempa Poso?
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat pusat gempa berada 18 km barat laut Poso dengan kedalaman 10 km.
Guncangan ini terasa kuat di sejumlah wilayah, termasuk Desa Masani, Tokorondo, Towu, Pinedapa, Tangkura, dan Lape.
Jika dihitung berdasarkan jarak, episenter gempa tercatat 18 km barat laut Poso, 82 km timur laut Sigi, 89 km barat laut Morowali Utara, 93 km tenggara Kota Palu, dan 1.625 km timur laut Jakarta. Meski cukup kuat, BMKG memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Bagaimana Dampak Gempa Bagi Masyarakat?
Di Kabupaten Poso, guncangan dirasakan kuat selama sekitar 15 detik. Sebagian besar warga panik dan berhamburan keluar rumah untuk mencari tempat aman.
Bencana ini tercatat sebagai gempa dengan magnitudo terbesar yang mengguncang Kabupaten Poso sepanjang tahun 2025.
Sebelumnya, pada Juli 2025, gempa magnitudo 5,7 sudah lebih dulu menyebabkan 14 unit rumah rusak berat dan 92 unit lainnya rusak ringan.
Laporan sementara dari BPBD Kabupaten Poso menyebutkan, hingga Minggu siang terdapat 29 orang yang mengalami luka-luka. Dari jumlah tersebut, 13 orang dirujuk ke RSUD Poso, dengan 2 orang dalam kondisi kritis. Enam orang lainnya mendapat perawatan di Puskesmas Tokorondo.
Selain korban manusia, satu unit fasilitas ibadah yakni Gereja Jemaat Elim Masani mengalami kerusakan parah. Pendataan terhadap jumlah pengungsi masih terus dilakukan oleh pihak berwenang.
Bagaimana Respons Pemerintah dan BNPB?
Sesaat setelah gempa terjadi, BPBD Kabupaten Poso langsung melakukan monitoring serta koordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa setempat.
Upaya penanganan darurat terus dilakukan, termasuk assessment lapangan dan pemetaan kebutuhan mendesak.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Dr. Suharyanto S.Sos., M.M., menginstruksikan jajarannya untuk segera turun ke lapangan.
Melalui Kedeputian Bidang Penanganan Darurat, ia menekankan pentingnya koordinasi dengan unsur daerah.
“Analisa betul kondisi di sana. Kita segera masuk ke sana,” tegas Suharyanto.
Hingga laporan ini diturunkan, kebutuhan mendesak yang dilaporkan adalah tenda dan obat-obatan untuk penanganan warga terdampak.
Apa yang Harus Dilakukan Warga Pasca Gempa?
BNPB dan BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang namun waspada terhadap potensi gempa susulan.
Warga disarankan untuk menjauhi bangunan yang sudah retak atau berpotensi roboh serta memastikan jalur evakuasi di rumah, sekolah, dan tempat kerja selalu aman.
Masyarakat juga dianjurkan menyiapkan tas siaga bencana berisi kebutuhan pokok, obat-obatan, dokumen penting, serta peralatan darurat seperti senter.
Sebagai langkah mitigasi, warga perlu mematikan aliran listrik, gas, dan air untuk menghindari risiko kebakaran atau kebocoran.
Selain itu, BNPB mengingatkan agar masyarakat hanya mengikuti perkembangan informasi resmi dari kanal pemerintah seperti BNPB, BMKG, dan BPBD. Informasi yang belum terverifikasi berpotensi menimbulkan kepanikan dan membahayakan keselamatan warga.
Sebagian artikel artikel ini telah tayang di dan TribunPalu.com dengan judul Gempa Poso, 12 Orang Jemaat Gereja GKST Elim Masani Tertimpa Material saat Ibadah Pagi.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!