Analisis Gempa Manokwari Magnitudo 4,9, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Manokwari, Papua Barat, Rabu (2/7/2025) pukul 17.33 WIB.
Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut memiliki magnitudo yang diperbarui menjadi M4,9.
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa episenter gempa terletak di darat, sekitar 44 kilometer barat daya Manokwari, pada koordinat 1,26° Lintang Selatan dan 134,04° Bujur Timur.
Gempa tersebut terjadi pada kedalaman 10 kilometer.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif,” kata Daryono dalam keterangan resminya, Rabu.
Ia menambahkan, berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber, gempa ini memiliki tipe pergerakan geser (strike-slip).
Dampak dan skala guncangan
Guncangan gempa dirasakan cukup kuat di wilayah Manokwari dengan intensitas II-III MMI.
Pada skala ini, getaran terasa nyata di dalam rumah, dan seolah-olah ada truk besar melintas.
Meski demikian, BMKG menegaskan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” tegas Daryono.
Belum ada gempa susulan
BMKG juga mencatat, hingga pukul 18.00 WIB, belum terdeteksi adanya gempa susulan atau aftershock di sekitar wilayah tersebut.
Meski demikian, masyarakat diimbau untuk tetap waspada.
Imbauan BMKG
Dalam keterangannya, BMKG meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Selain itu, warga disarankan untuk memeriksa kondisi bangunan tempat tinggal mereka sebelum kembali masuk, terutama jika terdapat keretakan atau kerusakan pascagempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah,” kata Daryono.
Informasi resmi terkait gempa bumi hanya akan disampaikan melalui kanal resmi BMKG, seperti website bmkg.go.id, akun media sosial resmi @infoBMKG, Telegram InaTEWS_BMKG, dan aplikasi mobile resmi Info BMKG maupun WRS-BMKG.