Gempa Bekasi M4,9 dan 6 Susulan, Karawang Terdampak, BMKG: Sumber dari Sesar Citarum

gempa, BMKG, gempa bumi, gempa hari ini, update gempa, Gempa Karawang, gempa  bekasi, Gempa Bekasi M4,9 dan 6 Susulan, Karawang Terdampak, BMKG: Sumber dari Sesar Citarum, Dampak Getaran, Deretan Gempa Susulan, Dampak Kerusakan di Karawang, Bukan Sesar Baribis, Melainkan Citarum

Gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo (M) 4,9 mengguncang wilayah Bekasi dan sekitarnya, Rabu (20/8/2025) pukul 19.54 WIB.

Getaran gempa yang berpusat di darat juga berdampak ke Kabupaten Karawang, Jawa Barat, hingga menyebabkan sejumlah rumah warga dan fasilitas umum rusak.

BMKG mencatat gempa utama terjadi pada pukul 19:54:56 WIB dengan parameter update magnitudo M 4,7. Episenter gempa berada di koordinat 6.52 LS dan 107.25 BT, tepatnya di darat sekitar 19 km tenggara Kabupaten Bekasi dengan kedalaman 10 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar naik busur belakang Jawa Barat atau West Java Back Arc Thrust,” jelas Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono.

Dampak Getaran

  • BMKG melaporkan guncangan gempa dirasakan di sejumlah wilayah dengan skala intensitas berbeda:
  • Bekasi: III – IV MMI (getaran terasa nyata dalam rumah, jendela dan pintu berderik, dinding berbunyi).
  • Purwakarta, Cikarang, Depok: III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, seakan ada truk berlalu).
  • Bandung, Jakarta, Tangerang Selatan, Bekasi Timur: II – III MMI (benda ringan bergoyang, getaran terasa dalam rumah).
  • Tangerang, Pandeglang, Cianjur, Pelabuhanratu, Lebak: II MMI (benda ringan bergoyang).

Deretan Gempa Susulan

BMKG juga mencatat adanya enam gempa susulan pasca-gempa utama M 4,7. Berikut daftar aktivitasnya:

  1. M 2,1 – pukul 20:16:28 WIB
  2. M 1,9 – pukul 21:04:39 WIB
  3. M 2,3 – pukul 21:47:25 WIB
  4. M 2,2 – pukul 22:00:09 WIB
  5. M 3,9 – pukul 22:39:58 WIB
  6. M 2,8 – pukul 22:56:07 WIB

BMKG menyebut, meski terjadi serangkaian susulan, masyarakat diimbau tetap tenang karena kekuatan gempa lanjutan relatif kecil.

Dampak Kerusakan di Karawang

Sementara itu, laporan BPBD Karawang menyebut delapan rumah di Desa Kutamaneuh dan Desa Jungkur, Kecamatan Tegalwaru, mengalami kerusakan. Sebanyak 20 jiwa dari delapan kepala keluarga terdampak.

Selain rumah, SDN Kutamaneuh 2 di Tegalwaru mengalami plafon jebol dan dinding retak. Aula serbaguna Kantor Kecamatan Pangkalan juga rusak di bagian plafon.

Beruntung, saat kejadian tidak ada aktivitas di kedua fasilitas umum tersebut sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto memerintahkan personel Kedeputian Penanganan Darurat turun langsung malam ini ke Karawang.

“Keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama. BNPB juga berkoordinasi dengan lintas instansi pusat dan daerah agar penanganan dampak gempa ini terstruktur dan tepat sasaran,” ujar Suharyanto.

Bukan Sesar Baribis, Melainkan Citarum

Daryono menegaskan bahwa gempa Bekasi bukan dipicu oleh Sesar Baribis, melainkan segmen Citarum yang termasuk dalam sistem West Java Back Arc Thrust.

“Gempa semalam itu pemicunya segmen Citarum, bukan Baribis. Segmen Baribis itu letaknya di timur, dekat Kuningan. Kalau dilihat peta sebaran segmen, pembangkit gempa M 4,7 tadi malam adalah segmen Citarum,” tegasnya.

Epicenter gempa berada di selatan segmen Citarum karena struktur sesar tersebut miring (dipping) ke arah selatan.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah percaya isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Informasi resmi mengenai gempa hanya disampaikan melalui kanal resmi BMKG, baik website, media sosial terverifikasi, maupun aplikasi Info BMKG.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!