Mengenal Sesar Tokararu, Sumber Gempa Poso M5,8 pada 17 Agustus 2025

Sulawesi Tengah, gempa Poso, penyebab gempa poso, sesar tokararu, sumber gempa Poso, Mengenal Sesar Tokararu, Sumber Gempa Poso M5,8 pada 17 Agustus 2025

Gempa bumi mengguncang wilayah Poso, Sulawesi Tengah pada Minggu (17/8/2025) pagi.

Koordinator Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Palu Nurhayati Pimpilemba, mengatakan gempa tersebut memiliki magnitudo 5,8.

Koreksi itu disampaikan setelah sebelumnya sempat tercatat kekuatan gempa adalah M6,0.

Gempa berpusat di darat, sekitar 18 km barat laut Poso, dengan kedalaman tergolong dangkal yakni 10 kilometer bawah permukaan laut.

Adapun pusat gempa berada di darat pada koordinat 1,30 LS dan 120,62 BT dengan kedalaman 10 kilometer.

Jika dihitung berdasarkan jarak, episenter gempa tercatat berada di 18 km barat laut Poso, 82 km timur laut Sigi, 89 km barat laut Morowali Utara, 93 km tenggara Kota Palu, dan 1.625 km timur laut Jakarta.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa ini dipicu oleh aktivitas sesar aktif di wilayah tersebut.

Dilansir dari TribunPalu.com, iKoordinator Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Palu, Nurhayati, menjelaskan bahwa gempa disebabkan oleh sesar Tokararu, salah satu dari 37 sumber gempa yang ada di Sulawesi Tengah. 

“Sampai saat ini gempa susulan sudah 25 kali hingga pukul 11.00 WITA, dengan magnitudo terbesar 3,3,” ujar Nurhayati, pada Minggu, (17/8/2025).

Mengenal Sesar Tokararu

Kabupaten Poso dilalui tiga sesar, yaitu Sesar Poso Barat, Sesar Poso, dan Sesar Tokararo.

Dari peta yang dikeluarkan Pusat Studi Gempa Nasional, terlihat bahwa Sesar Tokararu berada di wilayah Poso Pesisir.

Dikutip dari Peta Sumber Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017, Sesar Tokararu merupakan thrust atau sesar naik yang terletak di Sulawesi Tengah.

Data menunjukkan bahwa kondisi saat ini hampir tidak ada stasiun titik GPS yang terletak di dekat sesar tersebut, atau jika ada pun terletak di seberang sesar yang lainnya.

Karena keterbatasan data, sesar ini belum diestimasi sliprate geodetiknya.

Sementara, dalam data dan parameter sumber gempa fault untuk daerah Sulawesi dan sekitarnya, Sesar Tokararu dengan panjang 80 km ini memiliki slip rate 2 mm per tahun dengan mekanisme reverse-slip.

Aktivitas Sesar Tokararu Menurut BMKG

Lebih lanjut, Nurhayati menjelaskan bahwa sstem Sesar Tokararu itu berbeda dengan gempa yang terjadi pada 24 Juli 2025.

“Antar sesar bisa saling mempengaruhi akibat transfer tegangan. Tetapi itu bergantung pada beberapa faktor, seperti kedekatan sesar, orientasi, hingga jenis batuan. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikannya,” jelasnya.

BMKG menyurvei makro dan mikro di lapangan untuk mengukur dampak gempa.

Survei makro dilakukan dengan pengamatan visual, sedangkan survei mikro menggunakan instrumen untuk mengukur getaran tanah.

Menurut analisis mekanisme sumber, Gempa Poso termasuk jenis sesar naik.

“Ada dua blok batuan yang akibat tekanan horizontal, salah satunya terdorong naik terhadap yang lain,” jelas Nurhayati.

Data Korban dan Kerusakan Akibat Gempa Poso

Dilansir dari (17/8/2025), laporan BNPB menyebutkan Laporan kaji cepat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga pukul 12.00 WIB mencatat 32 orang mengalami luka-luka akibat kejadian tersebut. 

Dari jumlah itu, 16 orang dirujuk ke RSUD Poso, termasuk dua orang dalam kondisi kritis.

Sementara, enam orang lainnya dirawat di Puskesmas Tokorondo dan 10 orang mengalami luka ringan.

Walau begitu, hingga saat ini, belum ada laporan mengenai korban meninggal dunia akibat gempa tersebut.

Selain itu, kerusakan bangunan yang tercatat meliputi 4 rumah rusak berat, 33 rumah rusak ringan, satu gedung SDN 1 Tangkura rusak, serta tiga fasilitas ibadah terdampak.

Ketiga fasilitas tersebut adalah Gereja Jemaat Elim Desa Masani, Gereja Gloria, dan GPdI Mahanaim.

Sebagian besar warga di Desa Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, seperti Desa Masani, Tokorondo, Towu, Pinedapa, Tangkura dan Lape merasakan dampak guncangan.

Di Kabupaten Poso, gempa dirasakan kuat selama kurang lebih 15 detik yang membuat sebagian besar masyarakat berhamburan keluar rumah untuk mencari tempat aman.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!