Ikuti Imbauan Dedi Mulyadi, Pemkab Bekasi Hapuskan Tunggakan PBB Warga

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi memastikan akan mengikuti instruksi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, terkait pembebasan tunggakan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) perorangan.
Langkah ini diambil sebagai respons atas kondisi ekonomi masyarakat yang dinilai tengah tidak stabil.
Wakil Bupati Bekasi, Asep Surya Atmaja, menyampaikan bahwa pihaknya siap menindaklanjuti saran langsung dari Dedi Mulyadi agar Kabupaten Bekasi membebaskan tunggakan PBB.
"Insya Allah kita akan mengikuti apa yang disarankan oleh Bapak Gubernur," ujar Asep usai menghadiri acara *Jaksa Mandiri Pangan* di Desa Srimahi, Tambun Utara, Selasa (19/8/2025).
Mengapa Pemkab Bekasi Ikut Membebaskan Tunggakan PBB?
Wakil Bupati Bekasi Asep Surya Atmaja usai menghadiri acara Jaksa Mandiri Pangan di Desa Srimahi, Tambun Utara, Selasa (19/8/2025).
Asep menjelaskan bahwa faktor kondisi ekonomi masyarakat menjadi alasan utama Pemkab Bekasi menerima dan menerapkan instruksi tersebut.
Menurutnya, situasi ekonomi saat ini belum sepenuhnya pulih, sehingga kebijakan pembebasan tunggakan PBB diharapkan dapat memberikan keringanan kepada masyarakat.
"Pertimbangannya, sekarang ini kan secara ekonomi sedang tidak baik-baik saja. Mungkin dengan adanya kebijakan Pak Gubernur, ya kita mengikuti apa yang disarankan oleh Bapak Gubernur," kata Asep.
Dengan adanya kebijakan ini, beban finansial warga yang selama ini kesulitan melunasi PBB bisa sedikit teratasi.
Asep menambahkan, keputusan ini sekaligus menjadi wujud keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat kecil yang paling terdampak situasi ekonomi.
Apa Harapan Pemerintah kepada Warga?
Meski Pemkab Bekasi memutuskan menggratiskan tunggakan PBB, Asep berharap masyarakat tidak menganggapnya sebagai alasan untuk tidak taat membayar pajak di masa depan. Ia menegaskan pentingnya kesadaran kolektif untuk membayar pajak tepat waktu.
"Harapannya masyarakat bayar tepat pada waktunya, jangan sampai menunggak lagi. Jangan mentang-mentang digratiskan, ke depannya nunggak lagi," tegasnya.
Dengan kata lain, pembebasan tunggakan ini dimaksudkan sebagai stimulus dan motivasi agar masyarakat lebih disiplin dalam memenuhi kewajiban pajaknya.
Apa Latar Belakang Instruksi Gubernur Jabar?
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengimbau seluruh bupati dan wali kota di wilayahnya untuk membebaskan tunggakan PBB perorangan.
Imbauan itu dikeluarkan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025.
“Provinsi Jawa Barat menghimbau atau mengajak, karena kewenangannya ada di bupati dan wali kota, untuk memberikan pembebasan tunggakan pembayaran PBB perorangan untuk semua golongan terhitung 2024 ke belakang, seperti yang diberlakukan pada pajak kendaraan bermotor,” kata Dedi dalam keterangannya melalui video, Jumat (15/8/2025).
Dedi menegaskan bahwa beban pajak yang berat seharusnya diringankan untuk mendorong masyarakat membayar pajak tepat waktu sesuai ketentuan.
“Hal ini dilakukan untuk membangun spirit kita. Beban yang berat bagi masyarakat seharusnya diringankan dan selanjutnya agar membangun tradisi membayar pajak sesuai dengan nilai yang ditetapkan dan tidak bersifat memberatkan,” jelasnya.
Menurut Dedi, kesadaran masyarakat dalam membayar pajak serta kemampuan pemerintah mengelola pendapatan pajak akan memberikan kontribusi besar bagi kesejahteraan bersama.
Ia menegaskan bahwa Jawa Barat harus dibangun dengan sinergi antara masyarakat dan pemerintah.
“Imbauan ini mudah-mudahan bisa diikuti. Provinsi Jawa Barat harus dibangun dengan kesadaran penuh dari seluruh lapisan masyarakat. Masyarakat taat bayar pajak, pemerintah mampu mengelolanya untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,” ujarnya.
Surat imbauan resmi dari Gubernur Jawa Barat tersebut mulai diedarkan pada Jumat (15/8/2025) ke seluruh daerah di Jawa Barat.
Sebagian artikel ini telah tayang di dengan judul "Pemkab Bekasi Gratiskan Tunggakan PBB, Ikuti Instruksi Dedi Mulyadi".
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!