Duduk Perkara hingga Sikap Resmi, Polemik Turis Berbikini di Rinjani

Video turis asing berbikini di pemandian air panas Gua Susu, Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), menuai sorotan publik.
Aksi wisatawan tersebut dinilai menyimpang dari norma adat Sasak yang menjunjung kesopanan, sekaligus mencoreng kesakralan Rinjani sebagai ruang spiritual.
Sejumlah pihak pun angkat bicara, mulai dari Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Asosiasi Trekking, hingga Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA).
Video yang diunggah akun Instagram @rinjaniindonesia (15/8/2025) lalu itu sudah ditonton lebih dari 3,4 juta kali dan dibagikan lebih dari 7.000 kali.
Ramainya perbincangan ini membuat pemerintah daerah, asosiasi trekking, hingga pelaku industri pariwisata menegaskan perlunya pengetatan aturan bagi wisatawan.
Informasi untuk wisatawan harus jelas
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB Ahmad Nur Aulia menegaskan, wisatawan seharusnya mendapat penjelasan yang jelas dari pihak penyelenggara pendakian (trekking organizer) sebelum melakukan perjalanan ke Rinjani.
"Jadi mereka (wisatawan) biasanya sebelum naik itu kan ada penjelasan dari tracking organizer, mengenai hal-hal apa saja, menggambarkan mengenai jalur misalnya. Terus pakaian atau kelengkapan apa saja yang perlu dibawa," kata Ahmad kepada Kompas.com, Rabu (20/8/2025) malam.
Ia menyebut, jika ada rencana menuju pemandian air panas, maka informasi yang disampaikan juga harus mencakup tata cara berbusana sesuai nilai adat setempat.
"Rinjani merupakan salah satu destinasi yang harus dirawat nilainya, budayanya, dan kearifan lokalnya. Tentu kami sudah koordinasi dengan teman-teman Taman Nasional Gunung Rinjani sebagai pengelola kawasan," ujarnya.
Ahmad menambahkan, ke depan pihaknya bersama stakeholder akan mencari langkah efektif agar kasus serupa tidak terulang. Soal sanksi, ia mengatakan hal tersebut perlu dibicarakan lintas pihak, termasuk TNGR dan biro hukum.
"Kalau ada perencanaan (seperti penetapan sanksi), tentunya perlu kita bicara dengan teman-teman yang menangani regulasi biro hukum, dan tentunya dari TNGR sendiri," kata dia.
Adanya dorongan sanksi
Terpisah, Kepala Bidang Kelembagaan Dinas Pariwisata NTB Mawardi menilai perlu ada sanksi jika kasus turis berbikini kembali terulang. Menurutnya, TO dan pemandu memiliki kewajiban memberikan edukasi kepada wisatawan.
Dinas pariwisata NTB menyebutkan jika bule yang berbikini di pemandian air panas Gunung Rinjani adalah perilaku yang menyimpang.
"Ini sudah menyimpang. Di standar operasional prosedur (SOP) kemarin kita malah melibatkan Majelis Adat Sasak, sebagai penyeimbang dan mengawasi perilaku wisatawan (Gunung Rinjani) supaya tidak menyimpang dari norma-norma adat istiadat orang Sasak itu sendiri," kata Mawardi, Selasa (19/8/2025).
Ia mengingatkan, Rinjani disakralkan oleh masyarakat Sasak maupun Bali.
"Jangan gara-gara pariwisata merusak tatanan adat istiadat," ujarnya.
Perlu perketat aturan
Ketua DPP Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) NTB, Dewantoro Umbu Joka, mengakui bahwa sebenarnya sudah ada SOP terkait aturan berpakaian di Rinjani. Namun, ia menilai implementasinya perlu diperketat.
"Sebenarnya semua TO sudah tahu terkait SOP, mungkin itu karena 17-an baru-baru ini jadi memebludak kunjungan wisatawan mancanegara. Mungkin sudah dikasih tahu tapi mungkin namanya bule ini kan kadang-kadang suka ngelawan dia, dia pikir kayak mandi di pantai," kata Dewantoro, Rabu (20/8/2025) malam.
Ia menambahkan, jumlah kunjungan ke Gua Susu kini bisa mencapai 1.000 orang per hari. Karenanya, koordinasi dengan pelaku wisata dan pihak TNGR akan terus dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang.
mudahan ini tidak terjadi lagi ya, nanti kita akan tetap berkoordinasi dengan Taman Nasional," ujarnya.
Menurut Dewantoro, wisatawan tetap bisa mandi di air panas dengan pakaian yang sopan.
"Paling tidak, yang layak mandi, untuk air panas kan enggak mungkin pakai jaket. Masa mandi pakai jaket sama pakai celana panjang? Kan enggak mungkin," katanya.
Untuk laki-laki, ia menyarankan mengenakan celana pendek, sedangkan perempuan bisa memakai pakaian renang standar.
Puncak Gunung Rinjani dengan ketinggian 3.726 mdpl.
Terpisah, Ketua Asosiasi Trekking Senaru (Atos), Munawir, juga menyayangkan aksi turis asing berbikini tersebut.
"Kita melihatnya enggak sopan juga, kita dari asosiasi menyayangkan itu," kata Munawir, Selasa (19/8/2025).
Ia menjelaskan, biasanya wisatawan diarahkan untuk tetap menggunakan pakaian sopan saat menuju pemandian air panas.
"Tamu diarahkan memakai baju di tenda, nanti ganti pakaian dekat sana. Enggak seharusnya dia jalan jauh dari camp (menggunakan pakaian tidak sopan)," ujarnya.
Munawir menegaskan, selain pakaian, wisatawan juga dilarang memakai sabun atau sampo ketika mandi di pemandian air panas.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!