Pemandu Gunung Rinjani Tegaskan Titik Jatuh Turis Brasil dan Irlandia Berbeda

Belum lama sejak kabar tewasnya pendaki asal Brasil di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB), cerita serupa juga datang dari turis asing Irlandia saat menjajaki puncak Gunung Rinjani.
Turis asal Irlandia, Paul Farrell, juga jatuh ke dalam medan curam dan berbahaya di Gunung Rinjani pada Oktober 2024.
Berbeda dengan Juliana Marins asal Brasil yang dinyatakan meninggal pada Rabu (25/6/2025), Paul berhasil pulang dengan kondisi selamat.
Beberapa orang membandingkan kondisi Juliana dan Paul saat jatuh ke jurang Gunung Rinjani, tetapi pulang dengan kondisi berbeda.
Padahal, menurut pemandu wisata Gunung Rinjani, Abd Haris Agam alias Agam Rinjani, lokasi jatuhnya dua turis asing ini berbeda.
"Titik jatuhnya berbeda, saya yang evakuasi (Paul dan Juliana)," kata Agam dalam bincang-bincang bersama Consina di Toraja Coffee House Jakarta, Sabtu (28/6/2025).
Lokasi jatuh Paul berada di atas Cemara Nunggal dengan kedalaman sekitar 200 meter.
"Jadi, titik jatuhnya lebih di atas Juliana. Juliana jatuh jauh di bawahnya dari Cemara Nunggal," tambah Agam.
Area Cemara Nunggal terletak di jalur menuju puncak Gunung Rinjani, berbatasan langsung dengan Danau Segara Anak.

Tim SAR gabungan melakukan evakuasi terhadap pendaki asal Brasil yang jatuh di Cemara Nunggal, Gunung Rinjani.
Akses Cemara Nunggal memiliki kontur tebing curam dengan kedalaman ratusan meter yang sulit dijangkau.
Juliana jatuh di kedalaman jurang sekitar 600 meter.; Bila dibandingkan dengan Paul, perbedaan kedalaman jurangnya mencapai 400 meter.
Perbedaan jarak ini membuat Paul dievakuasi lebih cepat daripada Juliana. Pada hari yang sama setelah jatuh, tim penyelamat akhirnya berhasil mengangkatnya dari lokasi kejadian.
Sementara itu, Juliana baru berhasil dievakuasi pada Rabu (25/6/2025), hampir genap lima hari setelah dinyatakan jatuh ke jurang.