Duduk Perkara Perwira TNI Dikeroyok di Malang, Bermula dari Tegur Jupang yang Minta Jatah Preman

Letnan Dua Laut (PM) Abu Yamin, seorang perwira TNI Angkatan Laut, menjadi korban pengeroyokan brutal di Terminal Arjosari, Kota Malang, Jawa Timur.
Peristiwa ini terjadi pada Kamis (26/6/2025) malam dan diduga bermula dari aksi teguran kepada juru panggil (jupang) yang memalak sopir bus.
Tegur Jupang yang Minta Jatah Preman
Letda Abu Yamin yang sehari-hari berdinas di Polisi Militer Lantamal V Surabaya tiba di Terminal Arjosari dalam perjalanan pulang.
Ia biasa turun di Taman Ken Dedes, namun kali ini harus turun langsung di area dalam terminal.
“Kalau pulang, bapak saya itu biasanya turun di Taman Ken Dedes, tetapi sekarang kan harus turun di dalam terminal,” ujar menantunya, Muhammad Fadholi, dikutip dari TribunJatim.com, Senin (30/6/2025).
Saat sedang duduk bersama pedagang asongan, Abu Yamin melihat jupang tengah meminta uang pada kondektur bus.
Ia lantas menegur pelaku dengan maksud mencegah pemalakan.
"Katanya, jupang ini meminta sejumlah uang ke kondektur bus lalu bapak saya ini melerai dan menegur sambil bilang kasihan. Akhirnya pelaku ini enggak terima, lalu memanggil teman-temannya dan mengeroyok bapak saya," terang Fadholi.
Kronologi Versi TNI AL
TNI Angkatan Laut membenarkan kejadian tersebut. Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal), Laksamana Pertama TNI Tunggul, menjelaskan bahwa insiden berawal dari niat baik Letda Abu Yamin memberi nasihat kepada seorang jupang bernama Kasir.
"Pada waktu itu, personel TNI AL memberikan nasihat kepada seorang bernama Kasir untuk disampaikan kepada rekan lainnya agar tidak berebut penumpang serta meminta jatah preman kepada bus manapun yang ada di terminal itu," kata Tunggul kepada Kompas.com, Senin (30/6/2025).
Namun, nasihat tersebut justru menyulut amarah kelompok calo.
“Singkat cerita, ada kelompok calo yang tidak terima dengan nasihat tersebut sehingga melakukan tindakan pengeroyokan terhadap personel TNI AL tersebut," lanjutnya.
Abu Yamin Babak Belur, Jalani Operasi Wajah dan Tangan
Akibat pengeroyokan oleh sekitar 15 orang tersebut, Letda Abu Yamin mengalami luka berat di wajah dan tangan.
Ia kini menjalani perawatan intensif di RSUD Saiful Anwar, Kota Malang.
Putrinya, Alfia Nur Maharani, menyampaikan bahwa sang ayah telah menjalani operasi selama hampir enam jam yang ditangani oleh dokter ortopedi, saraf, dan bedah plastik.
“Kini, tahapannya masa pemulihan setelah sebelumnya menjalani operasi dan bengkaknya sudah mulai kempes sehingga matanya sudah terbuka,” ujar Alfia, Minggu (29/6/2025).
"Yang dioperasi yaitu ruas jari tiga dan empat pada tangan kiri karena mengalami patah tulang," tambahnya.
Sempat Video Call dengan Cucu Sebelum Kejadian
Beberapa jam sebelum kejadian, Abu Yamin sempat melakukan panggilan video dengan cucunya dan berjanji akan membelikannya es krim.
“Pulangnya seminggu sekali, jam 4 sore itu masih sempat video call sama cucunya, ditanyai, 'makan apa? Nanti beli es krim ya, makan es krim ya?' Jam 5 masih WA-an sama saya,” kata Alfia.
Keluarga Letda Abu Yamin baru mengetahui kejadian tersebut setelah tiga polisi dari Polsek setempat mendatangi rumah mereka sekitar pukul 20.00 WIB.
"Polisi datang dan meminta kami jangan kaget, lalu memberi tahu kalau bapak dikeroyok. Saat saya tanya, 'dikeroyok sama siapa?', polisi belum bisa menjelaskan detail dan menyarankan kami untuk langsung melihat kondisi bapak di rumah sakit," ujar Alfia.
Polisi Tangkap Tiga Pelaku, Sisanya Masih Diburu
TNI AL menyebut tiga pelaku telah menyerahkan diri ke Polresta Malang Kota dan kini sedang dalam proses hukum.
“Untuk terduga pelaku lainnya masih buron,” ujar Kadispenal Tunggul.
Pihak TNI menyatakan akan mengawal proses hukum dan menyerahkannya sepenuhnya kepada aparat kepolisian.
Kepala Terminal Arjosari, Mega Perwira Donowati, menyatakan bahwa kejadian diawali cekcok yang belum diketahui penyebab pastinya.
“Kronologi awal secara garis besar diawali dengan cekcok. Namun, pemicu cekcok itu masih belum kami ketahui secara pasti,” ujar Mega.
Saat ini, penyelidikan terhadap kasus pengeroyokan perwira TNI di Malang tersebut masih berlangsung.
Aparat terus memburu para pelaku yang melarikan diri dan mengumpulkan bukti di lapangan terkait pengeroyokan perwira TNI AL di Malang.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul dan "DUDUK PERKARA Abu Yamin Perwira TNI Dikeroyok 15 Orang hingga Babak Belur Saat Belikan Cucu Es Krim".