Sebelum Dikeroyok di Terminal Malang, Perwira TNI AL Sempat Videocall Cucu, Janji Belikan Es Krim

Letnan Dua Laut (PM) Abu Yamin, perwira TNI AL dari Polisi Militer Lantamal V Surabaya, menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok juru panggil (jupang) dan preman di Terminal Arjosari, Kota Malang, Jawa Timur.
Namun, beberapa jam sebelum kejadian, ia sempat melakukan panggilan video dengan cucunya dan menawarkan untuk membelikan es krim.
Putrinya, Alfia Nur Maharani, mengungkapkan bahwa Letda Abu Yamin memiliki kebiasaan rutin pulang ke Malang setiap akhir pekan.
Sempat Videocall Cucu Sebelum Dikeroyok
Pada Kamis sore (26/6/2025), sekitar pukul 16.00 WIB, Letda Abu Yamin masih bercengkerama melalui video call dengan sang cucu.
“Pulangnya seminggu sekali, jam 4 sore itu masih sempat video call sama cucunya, ditanyai, 'makan apa? Nanti beli es krim ya, makan es krim ya?' Jam 5 masih WA-an sama saya,” ujar Alfia saat ditemui pada Minggu (29/6/2025).
Keluarga korban baru mengetahui kejadian nahas tersebut setelah tiga anggota polisi mendatangi kediaman mereka sekitar pukul 20.00 WIB.
"Polisi datang dan meminta kami jangan kaget, lalu memberi tahu kalau bapak dikeroyok. Saat saya tanya, 'dikeroyok sama siapa?', polisi belum bisa menjelaskan detail dan menyarankan kami untuk langsung melihat kondisi bapak di rumah sakit," ungkap Alfia.
Dikeroyok 15 Orang, Perwira TNI AL Alami Luka Serius
Pukul 19.30 WIB di hari yang sama, Letda Abu Yamin tiba di Terminal Arjosari.
Biasanya ia turun di Taman Ken Dedes, tetapi kali ini harus turun langsung di dalam area terminal.
Di sana, ia sempat mengobrol dengan temannya yang berjualan asongan, sebelum melihat seorang jupang bersitegang dengan kondektur bus.
Melihat adanya permintaan uang dari jupang kepada kondektur, Abu Yamin berniat melerai dan menegur.
"Katanya, jupang ini meminta sejumlah uang ke kondektur bus lalu bapak saya ini melerai dan menegur sambil bilang kasihan. Akhirnya, pelaku ini enggak terima, lalu memanggil teman-temannya dan mengeroyok bapak saya," ujar menantu korban, Muhammad Fadholi, Senin (30/6/2025).
Fadholi mengatakan, ada sekitar 15 orang yang terlibat dalam pengeroyokan. Para pelaku langsung mengerumuni dan memukuli korban tanpa ampun.
"Kurang lebih ada 15 orang yang mengeroyok bapak saya. Jadi, bapak saya dikerumunin dan langsung dihajar. Sempat ada seseorang mau menolong ayah saya, tetapi justru ditendang sama pelaku," lanjutnya.
Kondisi Terakhir Abu Yamin Usai Jalani Operasi
Akibat kejadian tersebut, Letda Abu Yamin mengalami luka parah di wajah dan tangan.
Ia harus menjalani operasi selama hampir enam jam di RSUD Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.
Operasi tersebut melibatkan tiga dokter spesialis, yakni ortopedi, bedah saraf, dan bedah plastik.
“Kini, tahapannya masa pemulihan setelah sebelumnya menjalani operasi dan bengkaknya sudah mulai kempes sehingga matanya sudah terbuka,” kata Alfia.
"Yang dioperasi yaitu ruas jari tiga dan empat pada tangan kiri karena mengalami patah tulang," tambahnya.
Kronologi Versi TNI AL, Bermula dari Nasihat ke Jupang
Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal), Laksamana Pertama TNI Tunggul, membenarkan bahwa peristiwa itu terjadi saat Letda Abu Yamin memberikan nasihat kepada salah satu jupang di terminal, bernama Kasir.
"Pada waktu itu, personel TNI AL memberikan nasihat kepada seorang bernama Kasir untuk disampaikan kepada rekan lainnya agar tidak berebut penumpang serta meminta jatah preman kepada bus manapun yang ada di terminal itu," ujar Tunggul kepada Kompas.com, Senin (30/6/2025).
Namun, niat baik tersebut justru membuat pelaku tersinggung dan mengajak kelompoknya untuk melakukan kekerasan.
“Singkat cerita, ada kelompok calo yang tidak terima dengan nasihat tersebut sehingga melakukan tindakan pengeroyokan terhadap personel TNI AL tersebut,” tambahnya.
Polisi Selidiki Kasus, Tiga Pelaku Serahkan Diri
Hingga kini, aparat kepolisian telah menerima penyerahan diri dari tiga orang yang diduga terlibat. Ketiganya telah diserahkan ke Polresta Malang Kota.
“Untuk terduga pelaku lainnya masih buron,” tegas Tunggul.
Pihak TNI AL menegaskan bahwa proses hukum sepenuhnya diserahkan kepada kepolisian dan akan dikawal hingga tuntas.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul "DUDUK PERKARA Abu Yamin Perwira TNI Dikeroyok 15 Orang hingga Babak Belur Saat Belikan Cucu Es Krim".