Kondisi Perwira TNI AL Usai Dikeroyok Jupang di Malang, Harus Operasi Wajah dan Alami Patah Tulang

Letnan Dua (Letda) Abu Yamin, perwira aktif TNI Angkatan Laut (AL) yang menjadi korban pengeroyokan di Terminal Arjosari, Kota Malang, kini tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA).
Sang putri, Alfia Nur Maharani, menyampaikan bahwa kondisi ayahnya perlahan membaik pascaoperasi wajah dan jari.
"Kini, tahapannya masa pemulihan setelah sebelumnya menjalani operasi dan bengkaknya sudah mulai kempes sehingga matanya sudah terbuka," ujar Alfia saat ditemui di kediamannya, dikutip Tribun, Minggu (29/6/2025).
Menurut Alfia, proses operasi yang berlangsung selama hampir enam jam itu melibatkan tiga dokter spesialis: ortopedi, syaraf, dan bedah plastik.
Letda Abu Yamin mengalami luka cukup serius, termasuk robekan di wajah, patah tulang pada jari, serta kerusakan pada bagian kepala dan dahi yang harus dipasangi pen.
"Yang dioperasi yaitu ruas jari tiga dan empat pada tangan kiri karena mengalami patah tulang," ungkapnya.
Pulang ke Malang untuk bertemu keluarga

Terminal Arjosari, Malang.
Putri sulung dari korban ini menambahkan bahwa pihak keluarga belum menanyakan secara langsung kejadian yang menimpa ayahnya.
Selain karena kondisi medis, keluarga juga khawatir pertanyaan itu dapat memicu trauma.
"Jadi kalau jenguk atau waktunya menjaga bergantian, kami bercerita tentang cucu. Karena ayah saya ini sayang sekali sama cucunya," katanya.
Alfia menuturkan, ayahnya yang berdinas di Lantamal V Surabaya itu pulang ke Malang pada Kamis (26/6/2025) untuk memanfaatkan libur panjang dan bertemu keluarga.
Namun, peristiwa nahas justru terjadi saat korban sedang beristirahat di Terminal Arjosari, usai perjalanan dari Surabaya.
Kepala UPT Terminal Arjosari, Megawa Pratiwi Donowati, sebelumnya mengonfirmasi bahwa Letda Abu Yamin dikeroyok oleh lima hingga enam orang yang diduga merupakan juru panggil penumpang (jupang).
Kejadian tersebut berlangsung sekitar Kamis (26/6/2025) pukul 19.30 WIB dan langsung ditangani oleh petugas terminal yang membawa korban ke IGD RSSA Malang.
Motif dugaan pengeroyokan belum diketahui
Perihal dugaan motif, hingga kini penyebab pasti insiden tersebut masih dalam tahap penyelidikan oleh aparat gabungan dari Denpom Malang dan Polresta Malang Kota.
"Sementara ini masih dalam pendalaman untuk kepentingan pemeriksaan, kami belum bisa menyampaikan di sini," jelas Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama (Laksma) Tunggul dalam keterangan terpisah, Sabtu (28/6/2025).
Ia menegaskan bahwa Letda Abu Yamin saat kejadian tidak sedang bertugas, melainkan dalam perjalanan pulang dari dinas di luar jam kerja.
Menanggapi isu yang berkembang soal kemungkinan motif rebutan penumpang, Tunggul mengaku masih dalam proses pendalaman.
"Sampai sekarang masih dalam proses pemeriksaan, melibatkan dua institusi ini masih dalam proses pendalaman," katanya lagi.
Kepolisian kini memimpin proses hukum, dengan tetap melibatkan TNI dalam pendampingan kasus.
Sejumlah pelaku telah ditangkap, sementara sisanya masih dalam proses pengejaran.
Alfia berharap pelaku utama bisa segera diamankan dan diketahui alasan di balik tindakan kekerasan tersebut.
"Saya ingin bertanya langsung ke pelaku utamanya, kenapa ayah saya diperlakukan seperti itu dan salah apa ayah saya," ucapnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk mendoakan kesembuhan sang ayah dan menaruh harapan pada aparat agar keadilan ditegakkan.