Penjual Es Krim di Turki Lecehkan Pembeli saat Atraksi, Kedai Langsung Ditutup Pemerintah
Seorang penjual es krim di Beyoglu, Istanbul, Turki, terekam kamera melakukan pelecehan kepada pembeli wanita saat melakukan atraksi es krim. Akibatnya, kedai es krim tersebut ditutup pemerintah setempat pada Selasa (8/7/2025) lalu.
Pengalaman tidak menyenangkan dialami salah seorang wisatawan yang berkunjung ke sebuah pasar di Beyoglu, Istanbul, Turki, saat ia ingin mencicipi es krim dondurma yang khas dengan atraksinya.
Namun, wisatawan wanita itu sempat kaget ketika penjual es krim Turki tiba-tiba memasukkan cone es krim dengan cepat ke belahan dadanya.
“Aku membeku. Aku tak bisa bereaksi, aku merasa tak berdaya, aku tak berkata apa-apa. Aku tersenyum aneh untuk menutupi emosiku yang ‘tak mampu merasakan’. Setelah meninggalkan tempat itu, aku tersadar. Aku terguncang oleh apa yang baru saja terjadi,” tulis pembeli tersebut di laman Reddit menggunakan akun dusty_fairy_, Senin (7/7) lalu.
Seorang wisatawan wanita yang membeli es krim di Beyoglu, Istanbul, Turki, dan mendapatkan pelecehan dari penjual saat atraksi.
Merasa sedih, bingung, dan marah, ia berharap penjual es krim tersebut bisa menerima konsekuensi hukum atas kejahatan yang dilakukan.
“Saya akan coba kirim email ke polisi pariwisata, dan dapatkan info ini di media sosial. Saya tidak yakin bisa ke sana sesering itu untuk proses hukum,” tambah Dusty Fairy.
Tanggapan pemerintah setempat
Tak lama setelah cerita dan video tersebut viral, Wali Kota Beyoglu, Inan Güney, langsung bertindak cepat dan bekerja sama dengan kepolisian setempat untuk menutup kedai es krim tersebut.
Pihak kepolisian mengangkut alat pembuatan es krim dan pemerintah setempat menutup kedai es krim yang melakukan pelecehan.
Pada video yang disematkan di akun Twitter Inan Güney, tampak sejumlah orang beserta petugas kepolisian mengeluarkan meja pembuat es krim dan mengangkatnya ke mobil bak terbuka.
“Beyoglu adalah distrik tempat semua wanita dapat berjalan-jalan dengan aman, dan kami akan mengambil setiap tindakan pencegahan untuk memastikannya tetap seperti itu,” jelas Inan Güney pada akun Twitter pribadinya @inanguney, Selasa (8/7).
