Topan Co-May Landa Filipina, Sekolah dan Kantor Pemerintah di 34 Provinsi Ditutup

Topan Co-May yang melanda Filipina memaksa penutupan sekolah-sekolah dan kantor pemerintahan di Manila serta 34 provinsi pada Jumat (24/7/2025), seiring meningkatnya intensitas badai yang membawa angin kencang hingga 120 km/jam dan hembusan mencapai 150 km/jam. Informasi ini dikutip dari surat kabar lokal Inquirer.
Badan Layanan Atmosfer, Geofisika, dan Astronomi Filipina (PAGASA) menyebutkan bahwa Topan Co-May, yang awalnya hanya sistem cuaca biasa, berubah menjadi badai pada Kamis dan diperkirakan akan terus bergerak ke arah Luzon Utara.
Akibat kondisi cuaca ekstrem tersebut, Otoritas Penerbangan Sipil Filipina melaporkan bahwa hampir 70 penerbangan dibatalkan. Pembatalan ini merupakan kombinasi dari dampak topan serta pengaruh angin muson barat daya yang masih memicu hujan lebat di sejumlah wilayah negara itu.

ilustrasi cuaca buruk
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr menyerukan kepada warganya untuk memperkuat kesiapsiagaan bencana dan berfokus pada penanganan jangka panjang terhadap fenomena alam ekstrem yang makin sering terjadi.
“Kami saat ini lebih fokus pada mitigasi. Apa yang harus kami lakukan jika (topan) datang kembali karena hal itu pasti terjadi,” kata Marcos, sebagaimana dikutip ABS-CBN News.
Filipina, yang secara geografis berada di jalur topan Pasifik, memang sering dilanda badai tropis. Negara ini juga belum sepenuhnya pulih dari dampak Badai Tropis Wipha, yang sebelumnya menyebabkan 12 orang meninggal dunia, delapan orang hilang, dan ribuan warga mengungsi, menurut Xinhua News.
Kerusakan akibat badai Wipha tercatat cukup besar, mencapai sekitar 73 juta dolar AS atau setara dengan Rp1,2 triliun, berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana Filipina. Peringatan banjir masih diberlakukan di berbagai wilayah yang terdampak.
Walau badai Wipha mulai mereda sejak Sabtu lalu, kondisi cuaca tetap memburuk akibat hadirnya dua badai tropis lainnya: Francisco dan Co-May. PAGASA memperingatkan bahwa Co-May berpotensi menguat menjadi topan sebelum menghantam daratan di Wilayah Ilocos.
Potensi banjir, tanah longsor, dan kerusakan lainnya kini mengintai beberapa wilayah Filipina, termasuk Metro Manila. Pemerintah telah mengeluarkan peringatan banjir untuk ibu kota dan sekitarnya.
Topan Co-May menjadi siklon tropis kelima yang melanda Filipina sepanjang tahun ini. Negara kepulauan tersebut rata-rata menerima paparan sekitar 20 badai tropis setiap tahunnya, menjadikannya salah satu wilayah paling rentan terhadap bencana hidrometeorologi di dunia. (ANTARA)