Toko Moderen di Solo Masih Jual Beras Oplosan, Dinas Kota Cuma Bisa Lapor ke Pemerintah Provinsi

Peredaran beras oplosan masih ditemukan di Kota Solo. Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo menyebut, pihaknya pun sudah melakukan pendataan dan melaporkan ke pemerintah provinsi.
Pihaknya kemudian melakukan pendataan dan melaporkannya pada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sesuai arahan yang diberikan.
"Kami masih temukan beras oplosan. Kita data untuk melaporkannya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jateng," kata Kepala Disdag Kota Solo, Agus Santoso/
Pemerintah pusat sudah merilis produk beras premium yang dioplos. Tak hanya itu, Kementerian Pertanian sempat menyatakan ada beras Bulog yang terbukti dioplos dengan beras kualitas rendah oleh oknum tidak bertanggung jawab.
"Hasil pantauan Dinas Perdagangan sejumlah merek beras yang diduga dioplos itu ada di sejumlah toko modern dan sebagainya,” katanya.
Deputi Bidang III Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional, Andriko Noto Susanto, mengatakan produsen beras oplosan itu sudah ditangani oleh Kejaksaan dan Bareskrim.
"Sekarang yang sedang kami siapkan adalah arahan Pak Menko Bidang Pangan (Zulkifli Hasan) untuk menyiapkan standar beras itu di bagi dua saja, jangan banyak-banyak. Yakni beras umum dan beras khusus, sekarang ini sedang kita siapkan,” kata Noto.
Ia menambahkan, pihaknya berharap satu bulan lagi bisa selesaikan masalah beras premium. Di mana harga beras umum juga akan diatur HET.
"Kita atur HET-nya, harga beras khusus diserahkan ke pasar," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah).