Langkah Pemerintah Antisipasi Beras Oplosan Yang Bikin Rugi Warga

Beras oplosan tengah jadi perbincangan publik. Beras oplosan ini diduga telah merugikan konsumen hamper Rp 99 triliun karena pelaku culas pengusaha.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan, masalah beras oplosan diharapkan bisa diantisipasi melalui Koperasi Desa (Kopdes) atau Koperasi Kelurahan (Kopkel) Merah Putih.
"Kita akan mencoba menyelesaikan secara permanen, kita membangun infrastruktur yang permanen, dengan apa? Koperasi Desa,” kata Zulkifli Hasan yang biasa disapa Zulhas di sela-sela acara Gerakan Pangan Murah Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Jakarta, Jumat (18/7).
Kehadiran Kopdes atau Kopkel dapat menjadi instrumen yang aman bagi distribusi beras untuk masyarakat.
"Sehingga nanti kalau ada bantuan, ada SPHP, bisa masuk ke, selain (melalui gerai di) Pos (Indonesia), bisa masuk ke Kopdes. Nanti Kopdes itu kan ada di tiap desa,. Jadi kita akan bangun permanen, memangkas tengkulak-tengkulak, memangkas permainan-permainan itu dengan permanen melalui Kopdes," katanya.
Dari hasil sidak dan investigasi yang dilakukan Satgas Pangan bersama jajaran Kementerian Pertanian, ditemukan 212 merek beras yang diduga merupakan beras oplosan, yakni campuran antara beras medium dan premium.
Pemerintah berupaya tegas untuk menindak para pelaku yang melakukan oplosan beras ini.
"Kalau jualan A, ya A. Kalau B, ya B. Ya kan Jangan jadi sesuatu yang biasa. Itu melanggar, makanya tindak tegas. Dan pemerintah sedang melakukan upaya serius. Punya infrastruktur, ya. Satgas (Pangan) pasti tegas, ya,” kata Zulhas.
"Kalau ada oplos, satgas-nya harus jalan terus. Nah, kita juga akan melakukan permanen dengan lahirnya nanti Kopdes di setiap desa,” ujarnya. (*)