Cegah Kejadian Turis Berbikini di Air Panas Rinjani, Info untuk Wisatawan Harus Jelas

Gunung Rinjani, pendakian gunung rinjani, turis berbikini di Pemandian Air Panas Rinjani, Cegah Kejadian Turis Berbikini di Air Panas Rinjani, Info untuk Wisatawan Harus Jelas

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat Ahmad Nur Aulia menegaskan bahwa informasi yang disampaikan kepada wisatawan harus jelas sebelum berwisata ke Gunung Rinjani, termasuk ke pemandian air panas Gua Susu.

"Jadi mereka (wisatawan) biasanya sebelum naik itu kan ada penjelasan dari tracking organizer, mengenai hal-hal apa saja, menggambarkan mengenai jalur misalnya. Terus pakaian atau kelengkapan apa saja yang perlu dibawa," kata Ahmad kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (20/8/2025) malam.

Ia melanjutkan, apabila ada rencana ke tempat pemandian air panas, informasi yang disampaikan kepada wisatawan pun harus jelas.

Supaya, wisatawan tidak hanya diingatkan mengenai aspek keselamatan, tetapi juga menghormati nilai adat istiadat di tempat yang akan didatangi, yang dalam hal ini yaitu pemandian air panas Gua Susu.

"Rinjani merupakan salah satu destinasi yang harus dirawat nilainya, budayanya, dan kearifan lokalnya. Tentu kami sudah koordinasi dengan teman-teman Taman Nasional Gunung Rinjani sebagai pengelola kawasan," ujarnya.

Ahmad menuturkan, pada dasarnya memang sudah ada prosedur standar operasional yang berlaku dan harus dipatuhi oleh para pendaki Gunung Rinjani. Tetapi, katanya, perlu pula langkah efektif agar masalah serupa tidak terulang kembali.

"Sedari awal kami sudah konfirmasi sama teman-teman bahwa sebelum dilaksanakan pendakian, tentunya harus dijelaskan kondisi-kondisi real di atas. Bahwa di situ ada juga kolam air panas," katanya.

Diharapkan, dari informasi yang jelas tersebut, wisatawan bisa menyesuaikan pilihan pakaian yang akan dibawa saat pendakian.

Berkaitan dengan aspek sanksi yang diberikan kepada wisatawan jika kasus serupa terulang kembali, Ahmad mengatakan hal tersebut perlu dibicarakan dengan semua stakeholder terkait.

"Kalau ada perencanaan (seperti penetapan sanksi), tentunya perlu kita bicara dengan teman-teman yang menangani regulasi biro hukum, dan tentunya dari TNGR sendiri, untuk hal-hal yang bersifat larangan masih terjadi lagi. Tentunya itu menjadi salah satu catatan kami untuk kami tidak lanjutin," ujarnya.

Di samping keberadaan SOP pendakian yang memang menyoroti hal-hal yang bersifat anjuran dan larangan, jenis pakaian pun juga harus disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

Video turis asing berbikini di air panas Gunung Rinjani

Sebagai informasi, belum lama ini viral di media sosial beberapa turis asing tampak berbikini di pemandian air panas Gua Susu, Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Timur.

Video yang menampakkan turis berbikini di Rinjani itu diunggah oleh akun Instagram @rinjaniindonesia (15/8/2025) yang lalu, dan hingga Rabu (20/8/2025) video tersebut sudah mendapatkan lebih dari 3,4 juta penayangan, dan sudah 7.314 kali dibagikan.

Gunung Rinjani, pendakian gunung rinjani, turis berbikini di Pemandian Air Panas Rinjani, Cegah Kejadian Turis Berbikini di Air Panas Rinjani, Info untuk Wisatawan Harus Jelas

Kawasan Air Kalak, Sungai Air Hangat Dekat Danau Segara Anak Gunung Rinjani, Kamis (31/8/2024).

Video tersebut kemudian menjadi sorotan publik, sebab berbikini di Rinjani dinilai menyimpang dari norma adat Sasak yang menjunjung tinggi kesopanan dan kesakralan Rinjani sebagai ruang spiritual.

Ketua Asosiasi Trekking Senaru (Atos) Munawir juga mengatakan bahwa mandi di air panas tidak diperkenankan memakai sabun ataupun sampo serta harus memakai pakaian sopan.

"Kita melihatnya gak sopan juga, kita dari asosiasi menyayangkan itu,” kata Munawir, Selasa (19/8/2025).

Dia menyebut, biasanya tamu diarahkan untuk menggunakan pakai pakaian sopan (handuk) dari tenda menuju ke pemandian air panas.

Tamu diarahkan memakai baju di tenda, nanti ganti pakaian dekat sana. Gak seharusnya dia jalan jauh dari camp (menggunakan pakaian tidak sopan),” sambungnya.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!