Sebulan 4 Pendaki Asing Jatuh di Rinjani, tapi Ribuan Orang Masih Antre Naik

Kepala Kelompok Kerja World Class Mountenering, Taman Nasional Gunung Rinjani Budi Soesmardi mengatakan ada sebanyak 5.938 orang yang sudah mengantongi tiket naik Gunung Rinjani hingga akhir 2025.
"Ini total jumlah pendaki yang telah booking (5.938 orang), ini masih gabung antara WNI dan WNA," kata Budi kepada Kompas.com, Jumat (18/7/2025) pagi.
Ia memaparkan, mulai 17-31 Juli 2025 total ada 2755 orang, bulan Agustus ada 2434 orang, September ada 579 orang, Oktober ada 50 orang, November ada 37 orang, dan pada Desember ada 83 orang.
Lebih lanjut disampaikan bahwa saat ini sistem pemesanan tiket naik Gunung Rinjani dan aktivitas pendakian di jalur Pelawangan Sembalun ke Danau Segara ditutup sementara sempai batas waktu yang belum ditentukan.
Penutupan sistem pemesanan tiket dan jalur tersebut dilakukan buntut jatuhnya pendaki asal Belanda di Gunung Rinjani.
Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) saat mengevakuasi jasad Juliana Marins, pendaki asal Brasil yang terjatuh di Gunung Rinjani, Pulau Lombok, Nisa Tenggara Barat, Senin (23/6/2025). Juliana Marins jatuh pada Sabtu (21/6/2025) dan ditemukan tewas.
Sebulan 4 pendaki asing jatuh
Jatuhnya pendaki Belanda di Gunung Rinjani bukan kasus pertama. Sebab setidaknya ada 3 kasus serupa yang terjadi dalam sebulan terakhir.
Pada 21 Juni 2025, pendaki asal Brasil Juliana Marins terjatuh di Gunung Rinjani saat melakukan pendakian bersama enam orang rekannya dan seorang pemandu lokal.
Awalnya ia jatuh jurang dengan kedalaman sekitar 200 meter dan terpantau drone dalam selamat. Namun akibat medan yang curam dan cuaca yang cepat berubah, evakuasi sulit dilakukan.
Akhirnya Juliana bisa dievakuasi pada 25 Juni 2025 di jurang dengan kedalaman 600 meter namun dalam keadaan meninggal dunia. Ia diduga kembali terjatuh dari titik awal sehingga tubuhnya semakin terperosok ke bawah jurang.
Sehari setelah evakuasi Juliana, pendaki Malaysia, Nazli Bin Awang Mahat (47), dilaporkan mengalami kecelakaan serius saat menuruni jalur licin Gunung Rinjani, Kamis (26/6/2025). Korban tergelincir sejauh 200 meter di jalur menuju Danau Segara Anak.
Korban mengalami luka di kepala dan kaki terkilir. Proses evakuasi dilakukan oleh tim gabungan serta relawan pada Jumat malam pukul 23.00 WITA. Nazli ditandu menuju Shelter Pelawangan Sembalun dan tiba sekitar pukul 01.30 WITA.
Pada 16 Juli 2025, giliran pendaki Swiss Bennedikt Emmeneger yang jatuh di Gunung Rinjani. Bennedikt Emmeneger dan rombongan mulai melakukan pendakian Gunung Rinjani sehari sebelumnya via jalur Sembalun didampingi oleh porter dan guide.
Usai summit, Emmeneger bergerak menuju Danau Segara Anak, namun di jalur tersebut Emmeneger terjatuh. Ia mengalami cedera patah tulang kaki dan lebam di bagian wajah
Pendaki Swiss itu dievakuasi di hari yang sama menggunakan helikopter dan langsung diterbangkan ke Denpasar, Bali untuk penanganan medis.
Sehari setelahnya, pendaki asal Belanda yang tinggal di Denmark, Sarah Tamar van Hulten, dilaporkan terjatuh di Jalur Pendakian Gunung Rinjani Sembalun, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (17/7/2025), pukul 14.00 Wita.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Mataram, Saidar Rahmanjaya, saat dikonfirmasi mengatakan, kondisi korban dalam keadaan selamat. Evakuasi dilakukan menggunakan helikopter di hari yang sama.
Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Mulai 1 Februari 2025, masuk ke destinasi wisata nonpendakian wajib bayar nontunai.
Layanan Tiket Ditutup
Setelah kecelakaan beruntun di Gunung Rinjani di jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) menutup layanan pembelian tiket pendakian melalui aplikasi e-Rinjani.
Hal itu disampaikan Kepala BTNGR, Yarman, pada Kamis (17/7/2025). Dia mengatakan, penutupan itu terhitung sejak Rabu, 16 Juli 2025, hingga waktu yang belum ditentukan.
"Penutupan itu dilakukan untuk memperbaiki jalur yang ekstrem. Kita lihat beberapa kasus banyak terjadi di jalur Pelawangan menuju danau. Kita coba dalam waktu dekat, mungkin besok tim sudah mulai bekerja, untuk menghindari kecelakaan berikutnya," kata Yarman.
Meskipun demikian, dia memastikan bahwa para pendaki yang sudah membeli tiket bisa tetap melakukan pendakian ke puncak, tetapi tidak bisa turun ke danau.
"Yang sudah booking bisa tetap melakukan pendakian, hanya kita menutup kuota pendakian baru, sekaligus menutup jalur Pelawangan ke danau," kata Yarman.