Pendaki Malaysia Jatuh di Jalur Torean Rinjani, Seperti Apa Jalurnya?

KOMPAS.com – Seorang pendaki asal Malaysia meninggal dunia setelah terjatuh ke jurang di kawasan Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Jurang tersebut memiliki kedalaman sekitar 100 meter.
Insiden ini terjadi saat korban menuruni jalur pendakian Torean pada Sabtu (3/5/2025) sekitar pukul 13.00 WITA.
Korban yang diketahui bernama Rennie bin Abdul Ghani terjatuh tepatnya di kawasan Banyu Urip.
Lantas, seperti apa sebenarnya jalur pendakian Torean di Gunung Rinjani?
Mengenal Jalur Torean Gunung Rinjani
Salah satu pendaki gunung Rinjani saat melewati jalur Torean, Lombok Utara.
Jalur Torean merupakan salah satu jalur pendakian menuju Gunung Rinjani yang terletak di bagian utara Pulau Lombok.Jalur ini resmi dibuka sekitar tahun 2020 dan dikenal dengan keindahan alamnya yang memukau.
Dibandingkan dengan jalur-jalur utama lain seperti Sembalun atau Senaru, jalur Torean cenderung lebih sepi dan jarang dilalui pendaki.
Meski demikian, keindahan yang ditawarkan tidak kalah luar biasa, seperti padang rumput luas dan jalur yang beberapa kali mengharuskan pendaki menyeberangi sungai kering.
Mengutip (26/4/2024), jalur Torean didominasi oleh medan turunan, meskipun ada beberapa titik tanjakan.
Di jalur ini terdapat bagian di mana pendaki harus menuruni anak tangga yang sangat curam dan nyaris vertikal.
Selain itu, ada juga jalur di mana pendaki harus berpegangan pada tali di jalur yang sempit dan terjal, sehingga sering terjadi antrean.
Beberapa spot eksotis yang bisa ditemui di jalur ini antara lain:
- Sungai Kokok Putih, yaitu sungai berbatu di dasar lembah yang dikelilingi tebing hijau.
- Jembatan kayu untuk menyeberangi sungai dan kembali ke jalur utama.
- Air Terjun Penimbungan, air terjun yang berasal dari aliran sungai di ketinggian.
- Danau Segara Anak, danau kawah yang berada di ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut.
Waktu tempuh melalui jalur Torean bisa mencapai sekitar 9 jam, tergantung kondisi fisik pendaki dan cuaca.
Karena medannya yang cukup menantang dan berisiko, jalur ini sangat disarankan hanya untuk pendaki berpengalaman yang sudah terbiasa dengan medan ekstrem.