Lokasi Pendaki Malaysia yang Meninggal di Jalur Torean Rinjani, Jalur Curam Tepi Jurang
– Seorang pendaki asal Malaysia meninggal dunia saat turun via jalur Torean Gunung Rinjani pada Sabtu (3/5/2025).
Ia meninggal dunia setelah terjatuh ke dalam jurang sedalam sekitar 100 meter di jalur pendakian Torean.
Dilansir dari Kompas.com (4/5/2025), ia terjatuh di kawasan Banyu Urip. Jalur ini memang berada di tepi tebing.
Kompas.com pernah melalui jalur ini pada akhir Agustus 2023 dan merasakan sendiri ngerinya jalur tepi jurang ini.
Jalur miring di tepi jurang
Titik paling mengerikan kawasan Banyu Urip adalah saat pendaki harus menuruni jalan menurun yang miring. Foto titik ekstremnya ada di headline artikel ini.
Pendaki harus ekstra hati-hati saat melaluinya. Jalur yang miring membuat pendaki rawan terpeleset jika tidak hati-hati.
Sebenarnya, sudah ada pegangan tali untuk menambah keamanan titik ini. Pendaki harus pintar mencari pijakan di batu yang tidak licin.
Saat melaluinya, pendaki hendaknya memakai sepatu atau alas kaki yang bergerigi, sehingga bisa mencengkeram permukaan batu.
Jalur Turun Gunung Rinjani via Torean, Jumat (1/9/2023).
Jalur ini paling pas dilalui pada musim kemarau. Saat diguyur hujan, jalur ini akan licin, sehingga makin membahayakan.
Adapun jalur Torean memang biasanya digunakan untuk perjalanan turun. Estimasi waktu turun di jalur ini cukup lama, yakni sekitar 9 jam.
Pendaki biasanya melalui jalur ini usai berkemah di Segara Anak. Perjalanan dimulai pagi sekitar pukul 8-9 agar tidak kemalaman di jalur.
Meski cukup ekstrem dan panjang, pendaki akan melalui jalur yang indah di tengah lembah. Panorama lembah hijau, sungai, hingga air terjun akan menghiasi pemandangan.
