Pendaki Asal Brasil Meninggal di Rinjani, Komisi V DPR akan Panggil Basarnas

Pendaki Asal Brasil Meninggal di Rinjani, Komisi V DPR akan Panggil Basarnas

KEMATIAN pendaki asal Brasil, Juliana Marins, 26, yang terjatuh dari tebing jalur kawah Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), mendapatkan sorotan dari Komisi V DPR RI. Anggota Komisi V Adian Napitupulu menyebut pihaknya akan memanggil Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) untuk meminta keterangan perihal kronologi meninggalnya Marins. ? "Harus bisa dong, kenapa enggak. Harus bisa, kan enggak boleh terulang yang kayak begitu," kata Adian di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (25/6). ? Politisi PDI Perjuangan (PDIP) itu mengatakan pemanggilan Basarnas bertujuan mendalami proses evakuasi korban yang membutuhkan waktu yang lama. "Banyak yang harus kita dalami, ya, bagaimana sih medannya, katanya medannya sangat buruk. Kita tidak boleh mengatakan negara tidak mampu, perorangan bisa tidak mampu, kalau negara harus mampu gitu lho," tegasnya. ?

Marins ditemukan telah meninggal dunia oleh tim SAR Indonesia di kedalaman 600 meter pada Selasa (24/6), setelah terperosok jurang selama empat hari sejak Sabtu (21/6). Saat ini, tim SAR gabungan masih berupaya keras mengevakuasi korban yang jatuh ke kedalaman ratusan meter tersebut.

Operasi SAR ini melibatkan berbagai unsur, antara lain Kantor SAR Mataram, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), TNI, Polri, BPBD Lombok Timur, Unit SAR Lombok Timur, EMHC, Damkar, Relawan Rinjani, porter, dan unsur terkait.(Pon)