Pendaki Rinjani Asal Brazil Masih Terjebak di Jurang, SAR Sempat Turun 200 M Naik Lagi Akibat Badai

Proses penyelamatan pendaki perempuan asal Brazil berinisial JDSP atau Juliana yang jatuh ke jurang saat mendaki Gunung Rinjani belum membawa hasil.
Korban dilaporkan terjatuh ke jurang arah Danau Segara Anak dengan perkiraan kedalaman lebih dari 200 meter pada Sabtu (21/6) sekitar pukul 06:30, Wita, tepatnya di titik Cemara Nunggal yang merupakan jalur menuju puncak Rinjani.
Proses evakuasi sendiri masih terus berlangsung dengan melibatkan banyak pihak di antaranya Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), TNI, Polri, BPBD, Damkar, hingga relawan.
Berdasarkan komunikasi terbaru, evakuasi terkendala karena adanya cuaca buruk dan badai besar. Tim evakuasi telah turun pada ke dalaman 200 meter namun harus kembali naik karena adanya badai.
"Kita terus berupaya melakukan evakuasi semoga korban segera ditemukan," kata Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Kahutanan Satyawan Pudyatmoko di Jakarta, Senin (23/6).
Satyawan menambahkan tragedi yang menimpa Brazil di Gunung Rinjani itu mendapatkan perhatian serius dari Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni.
"Bahkan Pak Menteri sendiri langsung berkoordinasi dengan Kepala Basarnas, Kapolda dan Gubernur NTB untuk memastikan keselamatan proses rescue,” tandasnya, dikutip Antara.
Untuk diketahui, JDSP tidak melakukan pendakian tunggal saat terjadinya kecelakaan. Korban bersama dengan 12 orang lainnya melakukan pendakian melalui pintu Sembalun pada 20 Juni 2025 lalu. (*)