Pendaki Denmark Terjatuh di Rinjani, Dievakuasi dengan Helikopter ke Bali

Seorang pendaki asal Belanda yang tinggal di Denmark, Sarah Tamar van Hulten, dilaporkan mengalami kecelakaan dan terjatuh saat menuruni Gunung Rinjani melalui Jalur Sembalun, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Kamis (17/7/2025).
Menurut laporan, Sarah mulai mendaki Gunung Rinjani melalui Jalur Sembalun pada 16 Juli 2025.
Keesokan harinya, ia melanjutkan perjalanan turun ke Danau Segara Anak. Namun, sekitar pukul 13.00 Wita, korban mengalami kecelakaan di Jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak dan meminta bantuan evakuasi.
"Selamat sudah dievakuasi ke Bali tadi," ujar Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Mataram, Saidar Rahmanjaya, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (17/7/2025).
Evakuasi Udara Menggunakan Helikopter
Evakuasi dilakukan dengan helikopter milik SGI Air Bali. Saidar menyebutkan bahwa helikopter telah terbang dari Bali menuju Rinjani untuk menjemput korban pada pukul 15.45 Wita, dan pesawat take off sekitar pukul 16.52 Wita.
Saidar mengatakan korban mengalami cedera pada bagian leher,. Ia menambahkan, lokasi jatuhnya Sarah hampir sama dengan titik jatuhnya pendaki asal Swiss sehari sebelumnya. "Hampir sama (lokasi jatuh), hampir sama dengan posisi kemarin itu," ujarnya.
Tim SAR Dikerahkan dari Pos Kayangan
Dilansir dari Antaranews, Kepala Kantor SAR Mataram, Muhamad Hariyadi, mengatakan laporan pertama diterima dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR).
Setelah menerima informasi, tim penyelamat langsung diberangkatkan dari Pos SAR Kayangan.
"Tim rescue dari Pos SAR Kayangan segera diberangkatkan. Tim ini menggunakan truk personel dan membawa peralatan mountaineering, komunikasi, medis, dan pendukung lainnya," kata Hariyadi.
Menghadapi medan yang sulit, SAR Mataram segera melakukan langkah cepat dengan menggandeng pihak terkait untuk mempercepat evakuasi. "Koordinasi dilakukan dengan SGI Air Bali dan Kepala Kantor SAR Denpasar untuk pengerahan helikopter guna mempercepat proses evakuasi," kata Hariyadi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul .