Pencarian Dua Mahasiswa Ikopin yang Hilang di Pantai Puncak Guha Garut Dihentikan

Pantai Puncak Guha, Garut, Tim SAR, pantai puncak guha, Mahasiswa Ikopin, Institut Koperasi Indonesia, Ikopin, Pencarian Dua Mahasiswa Ikopin yang Hilang di Pantai Puncak Guha Garut Dihentikan

Tim Search and Rescue (SAR) gabungan resmi menghentikan operasi pencarian terhadap dua mahasiswa yang hilang terseret ombak di Pantai Puncak Guha, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Operasi dihentikan pada Minggu (27/7/2025) setelah berlangsung selama tujuh hari sesuai standar operasional prosedur (SOP).

"Karena kita sudah melaksanakan operasi SAR selama tujuh hari, sesuai SOP, tujuh hari itu operasi SAR ditutup," kata Kepala Satuan Polisi Perairan dan Udara (Satpolairud) Polres Garut, Iptu Aep Saprudin pada Minggu (27/7/2025), seperti dilansir dari Antara.

Selama sepekan pencarian, berbagai metode telah dilakukan, namun tim belum berhasil menemukan keberadaan korban.

"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, segala cara, segala metode juga sudah dilaksanakan, namun sampai akhir operasi SAR ditutup tim gabungan belum membuahkan hasil," ujarnya.

Pemantauan Akan Tetap Dilakukan oleh Aparat dan Warga

Meskipun operasi resmi ditutup, upaya pemantauan di sekitar lokasi kejadian tetap dilakukan.

Pihak Satpolairud bersama relawan dan masyarakat setempat bersiaga mengantisipasi kemungkinan munculnya tanda-tanda keberadaan korban.

"Kami dari Satpolairud sama rekan-rekan, relawan, masyarakat setempat terus melakukan pemantauan, barangkali ada tanda-tanda keberadaan dua korban," katanya.

Pelaksana Harian Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung, Mamang Fatmono, menambahkan bahwa pencarian telah dilakukan secara maksimal sesuai SOP.

Upaya melibatkan berbagai metode mulai dari vertical rescue hingga pemantauan visual menggunakan drone dan perahu.

Namun hingga hari ketujuh, kedua korban belum ditemukan.

Keluarga Sudah Dimediasi, Pencarian Dibuka Kembali Jika Ada Tanda

Terkait dihentikannya proses pencarian korban, keluarga korban telah dimediasi dan menerima keputusan penutupan operasi pencarian.

Namun Mamang menegaskan, jika muncul tanda-tanda keberadaan korban, operasi SAR akan dibuka kembali.

"Seluruh unsur SAR kembali ke satuannya masing-masing dan operasi SAR akan dibuka kembali, jika ada tanda-tanda penemuan korban," ujar Mamang pada Minggu (27/7/2025).

Pencarian sebelumnya melibatkan berbagai unsur, termasuk personel kepolisian, Basarnas, relawan, dan masyarakat setempat.

Kronologi Mahasiswa Ikopin Tenggelam di Pantai Puncak Guha

Diberitakan sebelumnya, dua korban hilang akibat tenggelam di Pantai Puncak Guha diketahui merupakan mahasiswa Institut Koperasi Indonesia (Ikopin).

Identitas kedua korban yaitu Oka Mahbubu Rijal (22) warga Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dan Ripan Muhamad Yusup (20) warga Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Keduanya dilaporkan terseret arus saat berenang di Pantai Puncak Guha pada Minggu (20/7/2025), bersama satu orang teman mereka yaitu Ahmad Bagas Permana warga Kabupaten Cirebon.

Insiden tragis itu terjadi saat ketiga korban, yakni Oka Mahbubu Rijal, Ripan Muhamad Yusup, dan Ahmad Bagas Permana berenang di Pantai Puncak Guha.

Mereka datang bersama rombongan untuk berwisata di Pantai Puncak Guha pada Minggu pagi.

Sekitar pukul 09.00 WIB, saat sedang berenang di dekat bibir pantai, datang ombak besar yang menyeret ketiganya ke tengah laut.

“Kurang lebih 10 menitan berenang, akan tetapi tiga orang rekannya terbawa ombak, dan arus laut ke tengah,” kata Kepala Satuan Polisi Perairan dan Udara (Satpolairud) Polres Garut Iptu Aep Saprudin pada Minggu (20/7/2025)

Satu orang, Ahmad Bagas Permana, berhasil diselamatkan dan langsung dilarikan ke Puskesmas Caringin untuk mendapat perawatan.

"Korban selamat atas nama Ahmad warga Cirebon berhasil diselamatkan dan langsung dievakuasi ke Puskesmas Caringin," tambahnya.

Pasca kejadian, pihak kepolisian juga telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi di lokasi kejadian untuk mendalami peristiwa ini.

Koordinasi juga dilakukan dengan keluarga korban yang sudah dihubungi dan diminta datang ke lokasi.