Susi Pudjiastuti "Walk Out", Kecewa Izin KJA di Pantai Pangandaran: Itu Gila!

Keputusan pemberian izin kepada tiga perusahaan untuk membangun Keramba Jaring Apung (KJA) di Pantai Timur Pangandaran menuai kritik tajam dari mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Aksi walk out yang dilakukan Susi saat mengikuti diskusi di Kantor Samsat Pangandaran pada Rabu (6/8/2025), viral di media sosial.
Dalam video yang tersebar, Susi terlihat mengenakan dress batik biru dan topi dengan warna senada saat meninggalkan ruang pertemuan.
"Secara peraturan sudah tidak benar bahwa izin itu keluar itu gila," tegas Susi usai keluar dari forum diskusi tersebut.
Ia menilai, keberadaan KJA seharusnya sudah tidak diperbolehkan di kawasan Pangandaran. "200 meter dari pinggir pantai, itu gila," tambahnya.
Susi juga mendesak agar izin yang diberikan kepada tiga perusahaan untuk membangun KJA di Pantai Timur Pangandaran dicabut. Menurutnya, izin tersebut sangat merugikan masyarakat dan mencederai kelestarian lingkungan pesisir.
Ungkapan Kekecewaan Lewat Media Sosial: Saya Sangat Terluka
Kekecewaannya terhadap keputusan tersebut turut disampaikan Susi melalui media sosial X (dulu Twitter) pada hari yang sama pukul 09.46 WIB. Ia bahkan menandai Presiden Prabowo Subianto, Kementerian Sekretariat Negara, dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam unggahan tersebut.
"Hari ini saya sebagai rakyat Bapak, sangat sangat prihatin dan luar biasa terluka," tulis Susi di akun X-nya, dikutip Tribun Jabar, Rabu (6/8/2025).
Lebih jauh, Susi mengingatkan soal janji Prabowo Subianto yang saat itu masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Ketika berkunjung ke Pangandaran, Prabowo pernah berjanji mengganti bagan-bagan bambu di laut dengan sesuatu yang lebih estetis dan mendukung perikanan tangkap.
"Dulu Bapak Presiden @prabowo waktu berperahu, sudah berjanji yang sangat kita hargai untuk mengganti bagan-bagan bambu supaya Pantai Pangandaran lebih indah dan perikanan tangkap lebih produktif lagi," ujar Susi.
Ia pun meminta agar Presiden Prabowo dan jajaran terkait turun tangan meninjau ulang kebijakan ini demi menjaga masa depan nelayan lokal dan ekosistem laut.
Unggahan itu langsung mendapat respons besar dari publik, dengan ribuan retweet, komentar, dan likes.
DKP Jabar Janji Evaluasi dan Perkuat Koordinasi
Sementara itu, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Barat angkat bicara. Kepala DKP Jabar, Rinny Cempaka, menyatakan pihaknya telah menampung berbagai masukan dari beragam pemangku kepentingan, termasuk Susi Pudjiastuti, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Forum Bela Wisata, dan tokoh masyarakat Pangandaran.
"Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat mengambil langkah strategis untuk memastikan pengelolaan ruang laut yang berkelanjutan dan berkeadilan," ujar Rinny saat dihubungi, Kamis (7/8/2025).
Rinny menegaskan, evaluasi menyeluruh akan dilakukan terhadap semua data dan masukan yang diterima, untuk mengukur dampak dari penataan ruang laut terhadap sektor kelautan, perikanan, serta pariwisata.
"Sekaligus memastikan kebijakan yang diambil selaras dengan prinsip keberlanjutan ekosistem serta kepentingan masyarakat lokal," lanjutnya.
Ia menyebut, pihaknya juga akan mendampingi Pemkab Pangandaran dalam proses evaluasi dan revisi terhadap izin Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL) yang telah diajukan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
"Pertimbangan akan mencakup aspek hukum, lingkungan, dan sosial ekonomi bagi masyarakat dan pihak terkait," jelasnya.
Koordinasi dengan pemerintah pusat, terutama Direktorat Pengelolaan Ruang Laut (PRL) KKP, akan terus diperkuat. Tujuannya, agar kebijakan pusat dan daerah sejalan, serta mengacu pada rencana zonasi wilayah pesisir yang berbasis pada pelestarian lingkungan.
"DKP Jabar berkomitmen menghadirkan tata kelola ruang laut yang transparan, partisipatif, dan mengedepankan keberlanjutan, khususnya di kawasan Pangandaran," kata Rinny.
Menurutnya, langkah-langkah ini diambil agar pengelolaan sumber daya laut di wilayah tersebut dapat memberikan manfaat jangka panjang, baik bagi masyarakat nelayan maupun sektor pariwisata lokal.
Sebagian tayang di TribunJabar.id dengan judul "Itu Gila" Susi Pudjiastuti Pilih Walk Out Saat Rapat KJA Pangandaran, Dedi Mulyadi Pernah Bereaksi
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!