Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat

Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat

Utara meresmikan sebuah pantai baru di Kabupaten Tongchon, sekitar 50 kilometer di selatan resor pesisir Wonsan-Kalma yang baru diluncurkan. Media pemerintah melaporkan pada Kamis (24/7) bahwa para analis menganggap langkaj ini sebagai bagian dari kampanye Pyongyang untuk menjadikan pesisir timur negara itu sebagai pusat pariwisata.

Seperti dilansir The Korea Times, selama bertahun-tahun, sanksi internasional yang ketat untuk mengekang program senjata Korea Utara telah membuat negara tersebut kekurangan devisa. Hal itu melumpuhkan perdagangan sah dan memaksa Pyongyang semakin bergantung pada sumber pendapatan ilegal, termasuk pencurian siber. Menariknya, pariwisata tetap menjadi salah satu sektor yang tidak secara eksplisit dilarang dalam sanksi PBB. Inilah kemudian menjadi sebuah celah hukum yang coba dimanfaatkan negara tertutup ini. Mereka membangun resor dan mengundang wisatawan asing guna menghasilkan dana yang sangat dibutuhkan.

Rodong Sinmun, surat kabar resmi Partai Buruh yang berkuasa, melaporkan upacara pembukaan diadakan pada Rabu untuk pantai baru di Tongchon. Artikel tersebut menggambarkan fasilitas itu sebagai hasil dari perhatian penuh kasih partai yang keibuan. Laporan itu menekankan upaya rezim untuk terus mempromosikan doktrin pelayanan kepada rakyat melalui proyek-proyek pembangunan yang dipimpin negara.

Pantai ini terletak di pesisir Provinsi Kangwon, wilayah yang telah lama dikenal karena keindahan alamnya. Korea Utara sebelumnya telah merancang rencana untuk mengubah kawasan Wonsan-Kalma menjadi resor kelas dunia guna menarik wisatawan asing. Para analis menyebut upaya ini sebagai bagian dari strategi yang lebih luas untuk menghidupkan kembali zona wisata Gunung Geumgang yang terbengkalai dan mengintegrasikannya dengan Wonsan melalui inisiatif pembangunan pesisir yang terpadu.

Pembangunan resor pantai lain di antara Wonsan dan Gunung Geumgang menunjukkan ambisi Pyongyang untuk menciptakan koridor wisata yang saling terhubung di sepanjang Laut Timur. Laporan media pemerintah menunjukkan lokasi Tongchon mencakup lebih dari 5 kilometer garis pantai di dua area yang berbeda. Wilayah ini dinilai cukup mudah diakses, dengan medan yang mirip dengan Wonsan. Pengamat menyebut Tongchon berpotensi menjadi destinasi wisata utama jika pertukaran antar-Korea kembali dilanjutkan di masa mendatang.

Tongchon juga memiliki nilai simbolis karena merupakan tempat kelahiran Chung Ju-yung, mendiang pendiri Hyundai Group. Dalam momen yang dikenang luas pada 1998, Ju-yung mengendarai truk berisi 500 ekor sapi melintasi perbatasan Korea di Panmunjom. Itu menjadi sebuah aksi simbolis untuk membayar utang masa kecil sekaligus mendorong rekonsiliasi antara Korea Utara dan Korea Selatan.(dwi)