Tragedi di Pantai Sigandu, Dua Anak Tewas Tenggelam, Ibu Ditemukan Selamat

Tragedi memilukan terjadi di Pantai Sigandu, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (30/7/2025) pagi.
Dua bocah perempuan ditemukan tewas akibat dugaan tenggelam. Korban diketahui bernama Hafidhoh Azzahra (6) dan Hana Hasinah (3).
Keduanya merupakan putri dari pasangan berinisial MAT dan P, warga Desa Kaliwareng, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang.
Sang ibu, P, sempat dikabarkan menghilang bersama kedua anaknya. Namun, ia kemudian ditemukan dalam kondisi selamat pada sore harinya.
Penjaga Pantai Ungkap Awal Kejadian
Fredy, penjaga pantai di sekitar lokasi, mengaku mendapat telepon dari MAT, yang mencarinya untuk membantu menemukan sang istri beserta anak-anaknya.
“Kronologinya belum ada yang mengetahui. Yang jelas ada informasi seorang ibu pergi bersama dua anaknya tidak berpamitan. Kebetulan teman saya, MAT telepon saya pagi-pagi hari. Katanya istrinya hilang, pergi bawa anak-anak, tidak pamit," ujar Fredy.
Fredy menambahkan, kebiasaan P jika sedang tidak enak hati atau kurang mood adalah pergi ke pantai.
"Ya itu suaminya yang bilang kalau istrinya tidak enak hati atau tidak mood hobinya ke pantai. Kebetulan saya penjaga pantai Dolphin, jadi dihubungi dia barangkali melihat istrinya," jelasnya.
Fredy memperkirakan bahwa P kemungkinan membawa kedua anaknya ke pantai saat hari masih gelap.
“Kemungkinan masih gelap habis subuh dan ombak juga sedang besar. Entah anak-anak main air atau bagaimana masih kurang jelas. Ibunya masih hidup, ada warga yang sempat melihat. Sepertinya tidak ada masalah keluarga, tidak ada cekcok sebelumnya. Kemungkinan memang kurang enak moodnya dan hobinya ke pantai kalau sedang begitu," ucap Fredy.
Dua Anak Ditemukan Tewas Tenggelam di Pantai Sigandu
Sementara itu, Kepala Pos Subsektor Kandeman Polres Batang, Ipda Sri Widadi membenarkan adanya laporan penemuan jenazah dua anak di Pantai Sigandu.
“Kami mengumpulkan keterangan saksi di sekitar pantai. Dugaan sementara, korban datang ke pantai pada subuh. Saat ini tim gabungan masih menyisir area pantai dan sekitarnya,” katanya.
Tubuh Hana ditemukan pertama kali dalam keadaan mengambang di bibir pantai sekitar pukul 07.30 WIB.
Beberapa jam kemudian, tepatnya pukul 10.00 WIB, jasad Azzahra ditemukan sekitar 30 meter dari lokasi adiknya.
Lebih lanjut, petugas RSUD Kalisari Batang menyatakan tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh kedua korban.
“Diduga kuat keduanya meninggal akibat tenggelam. Diperkirakan sekitar satu jam sebelum ditemukan,” terang dr Gleni Wening di Ruang Jenazah RSUD Kalisari Batang.
Suami Ungkap Istrinya Sempat Tunjukkan Gelagat Tak Biasa
Suami korban, MAT, mengungkapkan bahwa dua hari sebelum kejadian, P sempat menunjukkan perilaku tidak seperti biasanya.
Menurut MAT, istrinya menjadi lebih pendiam, sering melamun, dan sempat mengungkapkan perasaan tidak nyaman.
“Besok kerja enggak, Pak? Aku kok ra penak karo sampean, ("Besok kerja enggak, Pak? Aku kok merasa enggak enak sama kamu.")” ucap MAT yang menirukan ucapan terakhir istrinya saat menjelang Subuh.
“Enggak enak kenapa? Wislah ayo Shalat. (Enggak enak kenapa? Sudahlah, ayo shalat),” jawab MAT kala itu.
Itulah percakapan terakhir mereka sebelum P pergi bersama kedua anaknya sebelum akhirnya ditemukan di Pantai Sigandu.
Beberapa saksi di pantai sempat melihat P dalam kondisi linglung. Namun, saat petugas datang ke lokasi, Ptidak ditemukan.
Di sekitar lokasi kejadian, petugas menemukan sepeda motor milik P, serta barang-barang pribadi seperti tas kecil dan sandal milik anak-anaknya.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul "Suami Curigai Gelagat Istri Saat Subuh, Kedua Anaknya Ditemukan Tewas di Pantai Sigandu Batang".