Besok, Ratusan Nelayan akan Berkumpul, Tolak KJA di Pantai Pangandaran

Konflik seputar keberadaan keramba jaring apung (KJA) di perairan Pantai Timur Pangandaran, Jawa Barat, kembali memanas. Pada Rabu (13/8/2025) pukul 10.00 WIB, sekitar 600 orang yang terdiri dari nelayan dan pelaku usaha pariwisata akan berkumpul di Susi International Beach Strip Pamugaran, Pangandaran, untuk menyuarakan penolakannya.
KJA sendiri merupakan metode budidaya ikan dengan menggunakan jaring yang mengapung di atas permukaan air, biasanya dipasang di sungai, danau, waduk, atau laut. Kerangka KJA terbuat dari kayu, bambu, atau besi, yang ditambatkan agar tetap stabil di lokasi.
Rencana aksi ini menjadi kelanjutan dari protes yang sebelumnya disuarakan oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, bersama nelayan dan pelaku usaha olahraga air. Mereka menolak keberadaan KJA yang dipasang hanya sekitar 200 meter dari bibir pantai, yang dinilai mengganggu.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Pangandaran, Jeje Wiradinata, membenarkan rencana tersebut. “Iya, besok nelayan dan lainnya berkumpul di Susi International Beach Strip,” kata Jeje saat dihubungi Tribun Jabar melalui WhatsApp, Selasa (12/8/2025) sore.
Jeje menyatakan, keberadaan KJA yang sudah berizin tersebut terasa ironis dan perlu ditinjau ulang. “Ini tidak benar, itu harus dikaji ulang atau dicabut izinnya. Besok kita lihat saja,” ujarnya.
Sebelumnya, Susi Pudjiastuti menyoroti perizinan KJA di Pantai Timur Pangandaran yang menurutnya bermasalah. Melalui akun media sosial X pada Sabtu (9/8/2025), Susi meminta bantuan publik untuk mengungkap siapa saja yang berada di balik perusahaan pemilik KJA serta siapa yang mengeluarkan izin tersebut.
“Kawan-kawan semua, bantu saya buka di sini (Medsos X) siapa saja di belakang perusahaan yang dapat izin KJA di Pantai Timur Pangandaran dan siapa yang beri izin serta hal lain terkait kenapa izin ini bisa keluar, ayo,” tulis Susi dikutip Tribun Jabar.
Latar Belakang Konflik
Polemik KJA di Pantai Timur Pangandaran bermula sejak Juli 2025. Ketua DPRD Pangandaran, Asep Noordin, bahkan meminta agar pemilik KJA tidak membuat kegaduhan.
Salah satu pemilik KJA adalah PT Pasifik Bumi Samudera (PBS). Perwakilan PT PBS, Viar Navy, mengklaim KJA milik perusahaannya sudah beroperasi sejak 2019 tanpa gangguan berarti.
“Jadi, mulai tahun 2019 tidak ada yang terganggu dan sudah berjalan,” kata Viar pada Jumat (18/7/2025). Ia juga menyebut penambahan KJA saat ini masih berada di lingkungan yang sama.
Pihak perusahaan mengaku telah mendapatkan izin untuk budidaya seluas 3,3 hektare, dan saat ini yang digunakan mungkin hanya sepertiga dari izin tersebut.
Secara umum, proyek KJA di Pantai Timur Pangandaran yang diberikan izin kepada tiga perusahaan swasta, yaitu PT Pasifik Bumi Samudera, PT Vietmindo Inter Pasifik, dan Supriadi, menimbulkan kontroversi karena Pangandaran dikenal sebagai kawasan wisata, bukan pusat budidaya ikan.
Susi Pudjiastuti menyebut pemberian izin ini sebagai tindakan “gila” dan meminta agar izin tersebut segera dicabut.
Dampak dan Respons
Nelayan dan pelaku usaha pariwisata, termasuk operator olahraga air, khawatir KJA akan merusak ekosistem laut serta mengganggu aktivitas wisata yang menjadi andalan ekonomi lokal. Posisi KJA yang hanya berjarak 200 meter dari pantai dinilai sangat mengganggu.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menanggapi masalah ini dengan berjanji akan mengevaluasi izin KJA tersebut, sekaligus mengakui bahwa Pangandaran lebih cocok dikembangkan sebagai destinasi wisata dibandingkan kawasan budidaya ikan.
Sementara itu, mantan Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, menantang Dedi Mulyadi untuk mencabut izin KJA, menegaskan bahwa keramba jaring apung tidak sesuai dengan visi pembangunan daerah.
Selain itu, diskusi terkait KJA sempat memanas, termasuk ketika Susi Pudjiastuti melakukan walk out dalam sebuah rapat. Pihak DPRD Pangandaran dan pegiat lingkungan juga meminta agar izin KJA dievaluasi dan dicabut.
Susi Pudjiastuti pun menagih janji Presiden Prabowo Subianto yang sebelumnya berkomitmen menjaga keindahan Pantai Pangandaran.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Polemik KJA di Pangandaran Memanas, Ratusan Nelayan Siap Bertemu di Susi International Beach Strip
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!