Alasan Pendaki Perlu Menginap Sebelum Naik Gunung, Ini Kata APGI

Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, Sembalun, menginap di Sembalun, menginap di sembalun, Alasan Pendaki Perlu Menginap Sebelum Naik Gunung, Ini Kata APGI

Pendaki yang hendak naik Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat kini wajib menginap di kaki gunung tepatnya di Desa Sembalun terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan menuju puncak.

Aturan tersebut diterapkan sebagai bentuk pengetatan regulasi pendakian di Gunung Rinjani oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Saat menginap di kaki gunung, pendaki tidak hanya tidur dan beristirahat, tetapi juga untuk aklimatisasi, yaitu proses penyesuaian tubuh terhadap perubahan lingkungan. Terutama dalam hal ini perubahan terhadap ketinggian, suhu, dan kelembapan.

"Aklimatisasi adalah salah satu tahapan penting bagi tubuh kita pada saat melakukan pendakian, kita yang biasa sehari-hari hidup di dataran rendah, ketika masuk ke dataran tinggi wilayah pegunungan, perlu menyesuaikan kondisi tubuh kita dengan lingkungan, dengan aklimatisasi tersebut," kata Ketua Umum Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) Rahman Mukhlis saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/7/2025).

Apa yang perlu dilakukan sebelum lanjut mendaki gunung?

Kata Rahman, saat menginap semalam sebelum naik ke puncak gunung, biasanya para pendaki akan diberi arahan seputar itinerary atau jadwal pendakian, panduan teknik pendakian khususnya yang melewati rute ke puncak.

Kemudian, diberitahu seputar etika, sikap dan perilaku, hal-hal apa saja yang boleh dan tidak diperolehkan saat pendakian, memeriksa peralatan, perlengkapan, perbekalan, hingga rencana apabila terjadi kondisi darurat.

"Dalam pendakian gunung, aklimatisasi sangat penting untuk menghindari penyakit ketinggian (altitude mountain sickness) yang dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala, mual, kelelahan, dan bahkan dapat mengancam jiwa," terangnya.

Ia melanjutkan, dengan melakukan aklimatisasi yang baik, dapat meningkatkan keselamatan dan kenyamanan dalam pendakian.

Sebelumnya, diberitakan Kompas.com (16/7/2025) Bupati Lombok Timur, Haerul Warisin mengatakan kebijakan pengetatan pendakian ke Rinjani dilakukan sebagai langkah antisipasi dan pencegahan terjadinya kecelakaan seperti yang dialami pendaki asal Brasil, Juliana Marins.

"Kita bicarakan ini soal tindakan keselamatan, preventif, bukan mengarah arogansi atau kepentingan pribadi (bupati). Tapi ini semata-mata kita ingin mencari keselamatan, dan kenyamanan bagi wisatawan yang mendaki ke Rinjani," ujar Haerul Warisin di Mataram seperti dilansir dari Antara, Selasa (15/7/2025).

Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, Sembalun, menginap di Sembalun, menginap di sembalun, Alasan Pendaki Perlu Menginap Sebelum Naik Gunung, Ini Kata APGI

Jalur menuju Puncak Gunung Rinjani

Haerul mengamini bahwa selama ini banyak wisatawan yang mendaki Gunung Rinjani mengalami insiden seperti kecelakaan, sakit, terjatuh, bahkan meninggal dunia.

Maka dari itu, katanya, wisatawan perlu menginap di Sembalun untuk diberi arahan agar nantinya tidak kaget pada saat mendaki Gunung Rinjani.

"Nah insiden ini lah yang harus kita sikapi. Caranya apa, kita buatkan regulasi, salah satunya kita mewajibkan setiap wisatawan yang ingin mendaki itu untuk menginap dulu di Sembalun. Nanti aturan ini menjadi aturan baku yang kita buat dalam Peraturan Bupati (Perbup)," tegasnya.

Haerul menuturkan, wisatawan yang hendak mendaki Rinjani umumnya berasal dari berbagai daerah.

Pada saat mereka sampai di Sembalun, lanjutnya, mereka langsung naik ke Gunung Rinjani tanpa isirahat terlebih dahulu, serta tidak mendapatkan pengarahan.

"Setelah di atas (Rinjani) kaget mereka, padahal mereka ini rata-rata belum ada pengalaman pendakian, seperti halnya Juliana Marins itu," ujar Haerul.

Lebih lanjut dikatakan bahwa selain memperketat pendakian, pihaknya juga akan memberikan pembekalan atau pun pelatihan kepada setiap guide atau pun porter yang selama ini mengantarkan tamu mendaki Rinjani.

"Porter-porter ini kita harus ingatkan, kita didik. Kalau bawa tamu (wisatawan) itu jangan langsung dikasih naik, mereka harus menginap istirahat dulu paling tidak sehari, dibekali mereka dengan pengarahan dulu. Terus selama perjalanan pendakian jangan ditinggal, harus mereka diam tunggu. Supaya apa, tidak terjadi kecelakaan (terjatuh) dan sebagainya," katanya.

Kebijakan pengetatan pendakian Rinjani ini, kata Haerul, diperoleh setelah dirinya mendengar dan menerima masukan dari semua pihak, termasuk dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR).

Dari masukan tersebut, pihaknya kemudian mengambil sikap untuk membuat aturan atau regulasi yang di atur melalui Perbup, bahwa setiap pendaki harus istirahat terlebih dahulu sebelum melakukan pendakian.

"Jadi itu, sebelum naik mereka harus beristirahat dulu, terus terima pengarahan, ditanya apakah pernah mendaki atau tidak, di cek kesehatannya apakah sehat atau tidak. Jadi aturan ini semata-semata kita lakukan untuk menjaga keselamatan mereka, karena mendaki Rinjani tidak gampang, belum cuaca yang berbeda. Jadi itu ya," kata Haerul Warisin.