Rindu Anaknya, WNA Malaysia Nekat Masuk Sumbawa Tanpa Paspor, Bikin Haru Petugas Imigrasi

Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Imigrasi, imigrasi, sumbawa, WNA Malaysia, WNA dideportasi, Rindu Anaknya, WNA Malaysia Nekat Masuk Sumbawa Tanpa Paspor, Bikin Haru Petugas Imigrasi

— Kisah haru mengiringi penangkapan seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Malaysia di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Pria bernama Sallehudin, atau akrab disapa Salleh, diamankan Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sumbawa Besar karena kedapatan tinggal tanpa dokumen resmi.

Namun, alasannya datang ke Indonesia membuat para petugas tak kuasa menahan empati.

Penangkapan terjadi dalam razia rutin di pasar malam Desa Labuhan Ijuk, Kecamatan Moyo Hilir.

Kepala Kantor Imigrasi Sumbawa Besar, Tedy Anugraha, menjelaskan ini bukan pertama kalinya Salleh tertangkap karena pelanggaran imigrasi.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Imigrasi, imigrasi, sumbawa, WNA Malaysia, WNA dideportasi, Rindu Anaknya, WNA Malaysia Nekat Masuk Sumbawa Tanpa Paspor, Bikin Haru Petugas Imigrasi

“Jadi waktu itu awalnya karena cinta buta,” kata Tedy saat ditemui di kantornya, Rabu (9/7/2025).

Datang karena Rindu Anak

Menurut Tedy, Salleh pernah menikah dengan perempuan asal Sumbawa dan memiliki seorang anak.

Namun, pernikahan mereka kandas, dan kini anak tersebut tinggal bersama sang ibu di Sumbawa.

Salleh yang berada di Malaysia merasa kesulitan untuk bertemu anaknya, hingga akhirnya nekat masuk Indonesia tanpa paspor.

“Salleh itu dia ingin ketemu anaknya. Saya enggak tahu jalurnya masuk ke Indonesia. Saya enggak tahu jalurnya jalur apa, tetapi yang melaporkan dia ada di Sumbawa adalah mantan istrinya,” tutur Tedy.

Hingga kini, jalur kedatangan Salleh belum diketahui pasti.

“Entah dari mana dia (Salleh) masuk ke Indonesia. Mungkin dia bisa masuk dari Bali atau dari mana, tapi enggak ada paspor,” kata Tedy.

“Kemudian ditangkap, tapi ini jadi drama karena dia bilang; ‘Pak, saya kemari untuk melihat anak,’” lanjutnya.

Suasana Pemeriksaan yang Mengharukan

Biasanya, pemeriksaan imigrasi berlangsung tegas dan formal. Namun kali ini, mendengar alasan Salleh, suasana mendadak haru.

“Jadi kami yang sedih,” ucap Tedy.

Meski demikian, sebagai pejabat publik, Tedy menegaskan bahwa aturan tetap harus ditegakkan.

Salleh kemudian ditempatkan di ruang detensi Kantor Imigrasi Sumbawa Besar selama enam bulan, sebelum akhirnya dideportasi.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul .