Bupati Sumbawa Barat Akan Terapkan Jam Malam Pelajar, Terinspirasi Dedi Mulyadi
Bupati Sumbawa Barat, Amar Nurmansyah, berencana memberlakukan jam malam bagi pelajar guna menekan kenakalan remaja dan meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas anak-anak di malam hari.
Kebijakan ini terinspirasi dari langkah serupa yang pernah dilakukan Gubernur Jawa Barat saat itu, Dedi Mulyadi.
Jam Malam Pelajar untuk Kendalikan Aktivitas Malam Anak
Rencana pemberlakuan jam malam tersebut disampaikan Amar dalam Forum Yasinan, Selasa (8/7/2025), sebagai respons atas usulan dari seorang warga sekaligus pengajar bernama Hibatullah.
Ia mengeluhkan banyaknya pelajar yang masih berada di luar rumah hingga larut malam.
“Pak Bupati, tolong buat aturan jam malam siswa itu lengkap dengan perangkat pengawasnya,” kata Hibatullah.
Menanggapi hal tersebut, Amar langsung memerintahkan Kepala Satpol PP untuk menyusun draf Peraturan Bupati (Perbup) tentang jam malam pelajar.
“Pak Kasatpol PP, tolong segera diinisiasi Perbup-nya sambil tetap kita kontrol penerapannya di lapangan,” ujar Amar.
Cegah Kenakalan Remaja dan Pergaulan Bebas
Menurut Amar, pembatasan aktivitas malam pelajar perlu dilakukan agar mereka tidak terjerumus ke dalam hal-hal negatif.
Pemerintah, kata dia, harus hadir dan tegas dalam mendampingi tumbuh kembang generasi muda.
“Kondisi ini harus kita antisipasi supaya anak-anak tidak terjebak pada pergaulan yang tidak sehat,” tegasnya.
Tempat Biliar Jadi Sorotan, Operasional Akan Diatur
Dalam forum tersebut, Amar juga menyoroti sejumlah tempat hiburan seperti biliar yang kerap menjadi lokasi nongkrong para pelajar hingga malam hari.
Ia meminta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) segera mengecek legalitas usaha biliar di wilayahnya.
“Cek semua izinnya. Setelah itu atur jam buka dan tutupnya. Tempat seperti biliar jangan sampai beroperasi sampai malam jika tidak sesuai peruntukannya,” tegas Amar.
Jam Malam Pelajar Sumbawa Barat Masih Dalam Proses Regulasi
Saat ini, kebijakan jam malam pelajar di Kabupaten Sumbawa Barat masih dalam proses perumusan peraturan daerah.
Pemerintah daerah memastikan bahwa regulasi ini nantinya akan disosialisasikan terlebih dahulu kepada masyarakat, termasuk pihak sekolah dan orangtua siswa.
“Kita tidak ingin represif. Edukasi dan pembinaan akan menjadi pendekatan utama,” ucap Amar.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul .
