Dampak Larangan Study Tour Dedi Mulyadi: Pelaku Wisata Merapi Merugi, Spanduk Protes Muncul di Jogja

Dedi Mulyadi, gubernur jawa barat, larangan study tour, Spanduk protes, spanduk protes untuk dedi mulyadi di sleman, Dampak Larangan Study Tour Dedi Mulyadi: Pelaku Wisata Merapi Merugi, Spanduk Protes Muncul di Jogja

Dua buah spanduk yang memprotes kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terkait larangan study tour siswa terpantau terpasang di beberapa titik strategis di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, spanduk tersebut terlihat sejak 5 Agustus 2025 di dua lokasi, yaitu simpang empat Jalan Monjali dan simpang empat Kentungan. Hingga 7 Agustus, spanduk itu masih terpasang di lokasi yang sama.

Spanduk yang berbahan kain putih tersebut bertuliskan pesan tegas dalam warna merah dan hitam.

Di simpang Monjali, spanduk bertuliskan, "Selamatkan Pariwisata Dari Gubernur Pencitraan KDM." Sementara di Kentungan, tertulis pesan lain, "KDM Sudahi Pencitraanmu, Perekonomian Wisata Gulung Tikar Karena Ulahmu."

Munculnya spanduk ini diduga berkaitan dengan rencana kunjungan Gubernur Dedi Mulyadi ke wilayah Sleman pada malam hari tanggal 5 Agustus. Namun hingga saat ini, belum diketahui secara pasti siapa pihak yang memasang spanduk tersebut.

Dedi Mulyadi, gubernur jawa barat, larangan study tour, Spanduk protes, spanduk protes untuk dedi mulyadi di sleman, Dampak Larangan Study Tour Dedi Mulyadi: Pelaku Wisata Merapi Merugi, Spanduk Protes Muncul di Jogja

Spanduk yang terpasang di simpang empat Kentungan, Kabupaten Sleman.

Siapa yang Bertanggung Jawab atas Spanduk Ini?

Ketua Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi (AJWLM), Dardiri, menegaskan bahwa organisasinya tidak terlibat dalam pemasangan spanduk tersebut.

“(Yang memasang spanduk) bukan AJWLM. Dari pelaku wisata lain mungkin. Yang jelas bukan dari AJWLM,” ujar Dardiri saat dihubungi Kompas.com, Kamis (7/8/2025).

Dardiri menyebut bahwa pihaknya hanya pernah ikut serta dalam aksi protes di kantor Gubernur Jawa Barat beberapa waktu lalu, bersama sejumlah pelaku wisata lain dari berbagai daerah.

"Kita waktu itu kan cuman partisipasi, sama rekan-rekan. Itu kan dari Jawa Barat," tambahnya.

Bagaimana Dampak Larangan Study Tour terhadap Wisata Sleman?

Menurut Dardiri, larangan studi tour dari Pemprov Jabar berdampak signifikan terhadap industri wisata di Lereng Merapi, terutama sektor lava tour yang sangat bergantung pada kunjungan pelajar dari luar daerah.

“Dari Jawa Barat itu kan memasok kita juga lumayan, ya di atas 50 persen lah. Dengan adanya larangan itu, sangat berdampak sekali,” ujarnya.

Data internal pelaku wisata menunjukkan bahwa pelajar dari provinsi Jawa Barat selama ini menjadi salah satu kontributor utama dalam jumlah kunjungan ke destinasi wisata edukatif di kawasan Sleman.

Study tour sekolah selama ini menjadi motor utama kunjungan di luar musim liburan, yang secara langsung menopang kelangsungan ekonomi para pelaku wisata lokal, seperti penyedia jip wisata, pemandu lokal, rumah makan, dan penjual oleh-oleh.

Sebagai bentuk aspirasi, Dardiri dan rekan-rekannya di AJWLM masih membuka kemungkinan dialog dengan pemerintah.

Namun, mereka berharap setiap kebijakan yang menyangkut mobilitas siswa dan sekolah dapat dikaji secara menyeluruh dan melibatkan para pemangku kepentingan dari berbagai sektor, termasuk pariwisata.

“Harapannya sih tetap ada evaluasi. Biar bagaimanapun, sektor pariwisata ini jadi penghidupan banyak orang,” tutup Dardiri.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "".

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!