Aglomerasi Wisata Rawa Pening-Kopeng-Borobudur Andalkan Tradisi Lokal dan Event Internasional

Perpaduan antara tradisi lokal dan penampilan artis internasional mampu menarik wisatawan asing untuk menyaksikan Festival Rawa Pening 2025.
Larungan jodang ke tengah Rawa Pening sebagai acara puncak untuk tradisi lokal, menjadi tontonan yang unik. Jodang yang berisi aneka hasil bumi awalnya diarak warga yang mengenakan pakaian tradisional menuju ke area dermaga Bukit Cinta.
Selanjutnya, setelah obor di sudut-sudut jodang dinyalakan, sesepuh melantukan doa. Tak berapa lama, jodang tersebut dibawa ke tengah rawa dengan perahu untuk dilarung.
Setelah acara tradisi selesai, panggung utama langsung diisi dengan penampilan para artis dari dalam dan luar negeri.
Di antaranya Rianto Lengger, penari asal Banyumas (Indonesia), Martina Feiertag, penari asal Jerman sekaligus co-founder Dimar Dance Theatre yang kini menetap di Surabaya.
Selanjutnya ada Rodrigo Parejo, musisi jazz asal Spanyol, kemudian tari kontemporer dan musik improvisasi eksperimental di Eropa, Asia dan Amerika.
Selain itu juga ada Yuliana Mar, pegiat seni multidisiplin asal Meksiko dengan latar belakang sejarah, teater dan seni gerak tubuh. Termasuk penampilan D'Ansambel dari Bandung, Keroncong Sutet (Magelang) dan Sanggar Gendhug (Kota Semarang).
Dukung aglomerasi wisata Rawa Pening-Kopeng-Borobudur
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang Wiwin Sulistyowati mengatakan, perpaduan tradisi lokal dan penampilan artis dalam dan luar negeri ini untuk mendukung visi misi Bupati Semarang Ngesti Nugraha dan aglomerasi wisata yang dicanangkan Gubernur Jateng Ahmad Luthfi.
"Aglomerasi wisata Rawa Pening-Kopeng-Borobudur terus dipromosikan karena potensi di tiap daerah yang sangat bagus, kita tawarkan tradisi dan event internasional," ujarnya, Sabtu (2/8/2025) di Bukit Cinta Rawa Pening Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang.
Menurut dia, Rawa Pening punya wisata air dan pemandangan, Kopeng memiliki pemandangan pegunungan dan hasil pertanian berkualitas, sementara Borobudur adalah destinasi wisata unggulan.
Wiwin mengatakan Festival Rawa Pening 2025 menjadi ajang promosi wisata dengan mengedepankan seni budaya.
"Harapan kami, para artis dari luar negeri tidak hanya menampilkan kemampuannya, tapi juga mempromosikan Kabupaten Semarang kepada koleganya di negara asal," paparnya.
Ketua TP PKK Kabupaten Semarang Peni Ngesti Nugraha menyalakan obor jodang di Festival Rawa Pening, Sabtu (2/8/2025)
Mengenai fasilitas untuk menunjang wisatawan, Wiwin mengatakan di Kabupaten Semarang sudah tersedia. Bahkan untuk homestay yang tersedia pun memiliki keunikan tersendiri. Yakni wisatawan tinggal bersama dan beraktivitas secara langsung dengan pemilik rumah.
Sementara Wakil Bupati Semarang, Nur Arifah mengungkapkan Festival Rawa Pening 2025 diharapkan akan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan.
"Rawa Pening ini memiliki potensi besar lainnya, contoh pertanian, perikanan, hingga olahraga. Karena, di ajang Porprov Jateng 2026 nanti, salah satu cabang olahraga yaitu dayung ini akan digelar di Rawa Pening, artinya danau ini memiliki potensi yang besar sekali," ujarnya.