Abaikan Dedi Mulyadi, 3 Kepala Daerah di Jabar Tetap Izinkan Study Tour, Apa Alasannya?
Larangan study tour yang diterbitkan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, ternyata tidak diikuti oleh seluruh kepala daerah di wilayahnya.
Meskipun Gubernur Dedi mengeluarkan Surat Edaran Nomor 43/PK.03.04/Kesra tentang larangan kegiatan study tour untuk sekolah, beberapa pemimpin daerah di Jabar justru memilih untuk membolehkan kegiatan ini.
Berikut adalah tiga kepala daerah yang tetap mengizinkan study tour, beserta alasan mereka.
1. Wali Kota Bandung: Bandung Kota Terbuka
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan bahwa kebijakan larangan study tour dari Pemprov Jabar tidak berlaku di kota yang dipimpinnya.
Farhan mengatakan, kegiatan study tour tetap diperbolehkan selama tidak berkaitan dengan penilaian akademik.
“Boleh, selama itu tidak ada hubungan dengan nilai akademik,” ujar Farhan di Balai Kota Bandung pada Senin (21/7/2025).
Bahkan, jika sekolah di Bandung ingin mengadakan study tour ke luar provinsi, Farhan menyatakan bahwa ia tidak akan melarangnya.
"Mangga weh (silakan saja), saya tidak bisa melarang, masa saya larang," katanya.
Farhan juga menyambut positif kedatangan sekolah dari luar daerah yang ingin belajar di Bandung, menyebutkan bahwa Bandung adalah kota terbuka.
2. Wali Kota Cirebon: Study Tour Bisa Jadi Pengalaman Berharga
Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, juga tidak sepakat dengan larangan Gubernur Dedi Mulyadi.
Ia menilai bahwa study tour bisa menjadi pengalaman berharga bagi siswa.
“Kalau study tour, asalkan dengan rambu-rambu yang kuat, sebetulnya tidak menjadi persoalan buat saya,” ucap Edo di Balai Kota Cirebon pada Jumat (25/7/2025).
Ia menganggap kegiatan ini bisa memberi kesempatan bagi siswa untuk mengenal dunia luar dan mendapatkan pengalaman yang tidak mereka dapatkan di ruang kelas.
Edo juga menekankan pentingnya perencanaan matang oleh sekolah agar kegiatan ini tetap edukatif, bukan sekadar rekreasi.
Bupati Bandung Dadang Supriatna saat diwawancarai di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (25/7/2025)
3. Bupati Bandung: Jangan Melarang Tanpa Solusi
Bupati Bandung, Dadang Supriatna, menyatakan sikap yang lebih hati-hati terhadap larangan study tour yang dikeluarkan Gubernur Dedi Mulyadi.
Menurut Dadang, selama kegiatan study tour terarah dan memberikan manfaat, tidak ada alasan untuk melarangnya.
“Tapi yang jelas disesuaikan dengan kebutuhan sekolah. Nah, selama orangtuanya sepakat dan ada manfaat dalam konteks pengalaman karena study tour itu bukan hanya hiburan, tapi juga memberikan edukasi tentang perbedaan daerah terutama dalam hal sejarah,” ujarnya saat ditemui di Dayeuhkolot pada Jumat (25/7/2025).
Dadang juga mengingatkan bahwa larangan sebaiknya diimbangi dengan solusi konkret, agar kegiatan edukasi seperti ini tidak terhenti begitu saja.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Sikap Moderat di Beberapa Daerah Lain
Beberapa kepala daerah di Jabar memilih sikap moderat terkait larangan ini.
Di Kabupaten Karawang, misalnya, pemerintah setempat mengikuti larangan Gubernur Dedi dan tidak memperbolehkan study tour ke luar daerah.
Di Kota Depok, meskipun tidak ada larangan resmi, pemerintah daerah mendorong sekolah untuk lebih selektif dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kegiatan tersebut.
Sementara itu, di Kota Tasikmalaya, pemerintah kota mengizinkan study tour di dalam provinsi dengan pengawasan ketat dan melibatkan komite serta orang tua siswa.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul , dan di TribunJabar.id dengan judul "Polemik Study Tour di Jabar: Wali Kota Cirebon Izinkan Study Tour agar Siswa Dapat Pengalaman Baru".
