Okupansi Hotel di Jawa Barat Lesu, PHRI Jabar Dorong Study Tour Diizinkan

Study tour dilarang, kenapa study tour dilarang 2025, penyebab study tour dilarang, dampak study tour dilarang, okupansi hotel jawa barat, tingkat okupansi hotel jawa barat, Okupansi Hotel di Jawa Barat Lesu, PHRI Jabar Dorong Study Tour Diizinkan

Efisiensi anggaran pemerintah bukan satu-satunya penyebab lesunya tingkat okupansi hotel. Bagi pengusaha hotel di Jawa Barat, larangan study tour juga dinilai menjadi penyebabnya.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat (Jabar), Dodi Ahmad Sofiandi menyayangkan keputusan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi melarang aktivitas study tour di Jawa Barat.

Ia merinci sejumlah alasan study tour dilarang oleh Dedi Mulyadi. Dari kemampuan ekonomi orangtua siswa hingga tingkat kecelakaan bus pariwisata.

"Banyak orang pintar di Jabar, bisa dibuat (regulasi) sedemikian rupa. Mereka bisa bayar lebih murah dan lebih transparan. Jangan dipukul rata, dimatikan," lanjut Dodi.

Berapa besar efek study tour pada okupansi hotel? 

Namun, Dodi memprediksi, tingkat okupansi hotel di Jabar akan kembali lesu di angka 20-30 persen karena sejumlah faktor, termasuk larangan study tour.

Dodi menyoroti dampak pelarangan study tour di Jabar yang berimbas pada gerakan "boikot" dari sekolah-sekolah di luar Jabar.  

"Karena dilarang oleh Pak Dedi, sekolah dari Jawa Barat tidak tur ke daerah-daerah lain, mereka juga ikut kita, mereka tidak mengirim ke (siswa study tour) ke Jawa Barat," ungkap Dodi.

"Restoran juga sama. Kalau ada yang ke Jawa Barat, kemudian dia berhenti di Ciamis, misalnya, ada empat bis. Empat bus kali 40 siswa, 160. Satu kali makan Rp 20.000, berarti Rp 20.000 dikali 160 siswa, seharusnya ada pemasukan sebesar itu," jelas Dodi.