Bocah 13 Tahun Bikin Dedi Mulyadi Geleng Kepala: Mau Jadi Polisi Tapi Mencuri Terus?

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mencuri, gubernur jawa barat, bocah 13 tahun, Bocah 13 Tahun Bikin Dedi Mulyadi Geleng Kepala: Mau Jadi Polisi Tapi Mencuri Terus?

 Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali mengernyitka dahi dibuat bingung menghadapi kasus anak bermasalah.

Kali ini, ia berhadapan dengan seorang bocah laki-laki berusia 13 tahun yang sudah berkali-kali terlibat aksi pencurian, namun tak kunjung jera.

Bocah tersebut diketahui pernah mencuri berbagai barang, mulai dari handphone, perhiasan emas, hingga mobil.

Karena sudah kewalahan, orangtua si bocah akhirnya membawanya langsung kepada Kang Dedi Mulyadi (KDM) untuk mencari solusi.

Dedi tampak heran dan prihatin ketika mendengar langsung pengakuan dari anak tersebut. Meski sering tertangkap saat mencuri, kasus-kasus yang melibatkannya selalu berakhir damai dan tidak sampai diproses secara hukum.

Namun, kerugian yang ditimbulkan bukan perkara kecil. Orangtuanya yang hanya bekerja sebagai buruh pengaspal jalan terpaksa menanggung beban finansial besar, bahkan sampai harus meminjam uang ke berbagai pihak untuk mengganti kerugian akibat ulah anaknya.

Dalam beberapa kesempatan, si anak bahkan sempat kabur dari rumah setelah aksinya terbongkar.

Dedi pun menggali lebih dalam kisah si bocah tersebut saat akhirnya berhasil ditemukan lagi oleh keluarganya.

“Pertama kali kamu nyuri di mana?” tanya Dedi, seperti dikutip dari unggahan media sosialnya pada Minggu (8/6/2025).

Dengan polos, bocah itu mengaku pernah mencuri emas di Cimahi, mencuri mobil, mencuri HP milik pamannya, dan juga uang dari bibinya. Dedi kemudian menanyakan apa yang menjadi alasan di balik tindakan tersebut.

“Main warnet,” jawab si bocah singkat.

“Karena kebutuhan main warnet?” timpal Dedi, mencoba memahami motivasi sang anak.

Dalam kesempatan itu, Dedi juga mengungkapkan bahwa saat masih menjabat sebagai Bupati Purwakarta, ia sempat menutup seluruh warung internet (warnet) di wilayahnya.

“Ini kan orang gak ngerti. Warnet buka, anak-anak nongkrong 24 jam. Bukan pelanggaran HAM, akhirnya begini,” ucapnya.

Yang lebih mengejutkan lagi bagi Dedi adalah ketika bocah tersebut menyatakan keinginannya untuk menjadi polisi di masa depan.

“Mau jadi polisi tapi mencuri terus?” ujar Dedi tak habis pikir.

Dedi juga menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi keluarga sang anak.

“Kalau terus-terusan, ibu bisa jatuh miskin gara-gara anak. Dan ibu bisa sakit, mati muda karena tidak kuat lagi bayarin utang di mana-mana bekas anak,” katanya.

Ketika ditanya soal rencana ke depan, bocah itu mengungkapkan bahwa ia tak ingin dimasukkan ke barak militer, namun bersedia jika dimasukkan ke pesantren. Meski begitu, Dedi tampak ragu.

“Kalau yang gini, pengalaman saya gak kuat,” ujarnya.

Ia menjelaskan, sebelumnya pernah menangani sejumlah anak bermasalah dengan memasukkan mereka ke pesantren. Namun, banyak dari mereka yang justru kabur.

Sebagai alternatif, Dedi menyarankan agar bocah tersebut terlebih dahulu dimasukkan ke barak militer, lalu kemudian ke pesantren. Meski demikian, ia tetap menyerahkan keputusan akhir kepada orangtua dan si anak.

Akhirnya orang tuanya memutuskan mengantar anak itu ke barak sambil ditemani beberapa hari.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Reaksi Dedi Mulyadi Dengar Kisah Miris Bocah 13 Tahun Tak Kapok Mencuri HP, Soroti Pengakuannya