Top 7+ Fakta Kematian Raya, Bocah 3 Tahun Asal Sukabumi yang Tubuhnya Dipenuhi Cacing

balita, Sukabumi, cacing, cacing anak, penyebab bocah sukabumi meninggal, bocah sukabumi meninggal cacing, bocah Sukabumi cacing, anak sukabumi meninggal karena cacing, anak sukabumi cacingan, 7 Fakta Kematian Raya, Bocah 3 Tahun Asal Sukabumi yang Tubuhnya Dipenuhi Cacing, 1. Meninggal dengan Tubuh Dipenuhi Cacing, 2. Hidup dalam Lingkungan Tidak Sehat, 3. Sang ibu ODJG, ayahnya TBC, 4. Terhambat Administrasi karena Tak Punya KK dan BPJS, 5. Dirawat 9 Hari Berkat Bantuan Filantropi, 6. Pemprov Jabar Beri Sanksi Desa Cianaga, 7. Viral di Media Sosial

Kasus kematian seorang bocah bernama Raya (3) asal Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, memicu keprihatinan publik. Raya meninggal pada 22 Juli 2025 dengan kondisi tubuh dipenuhi cacing.

Peristiwa ini mendapat perhatian langsung dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang menyampaikan rasa sedih dan kecewanya melalui akun Instagram pada Selasa (19/8/2025).

"Saya merasa prihatin dan rasa kecewa yang mendalam serta permohonan maaf atas meninggalnya balita berusia tiga tahun dengan kondisi tubuh dipenuhi cacing," ujar Dedi.

Kasus ini menyoroti persoalan kemiskinan, lingkungan tidak sehat, serta lemahnya pengawasan pemerintah desa dalam memastikan layanan kesehatan masyarakat berjalan.

Berikut 7 fakta kematian Raya:

1. Meninggal dengan Tubuh Dipenuhi Cacing

Raya meninggal dunia pada 22 Juli 2025 setelah sebelumnya dirawat di RSUD Sekarwangi Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Dari keterangan dokter, tubuh Raya dipenuhi cacing akibat kondisi lingkungan yang tidak bersih.

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengungkapkan, cacing keluar dari tubuh Raya bahkan hingga dari hidungnya.

"Anak itu tiap hari di kolong rumah. Dia meninggal di rumah sakit dalam keadaan seluruh cacing keluar dari hidungnya," kata Dedi.

2. Hidup dalam Lingkungan Tidak Sehat

Sejak kecil, Raya kerap bermain di bawah kolong rumah bersama ayam dan kotorannya. Kondisi itu membuat kebersihan tubuh dan lingkungan terabaikan.

"Dia sejak balita sering berada di kolong rumah bersama ayam dan kotoran sehingga mungkin tangannya sering tidak dicuci dan mulutnya kemasukan cacing," ujar Dedi.

3. Sang ibu ODJG, ayahnya TBC

Orangtua Raya, Udin (32) dan Endah (38), mengalami keterbatasan dalam merawat anak. Sang ibu disebut menderita gangguan jiwa (ODGJ), sementara ayahnya mengidap tuberkulosis (TBC).

Kepala Desa Cianaga, Wardi Sutandi, membenarkan kondisi keluarga Raya.

"Kedua orangtuanya memiliki keterbelakangan mental, sehingga daya asuh terhadap anaknya kurang,” ujar Wardi.

4. Terhambat Administrasi karena Tak Punya KK dan BPJS

Selain faktor kesehatan, keluarga Raya juga terkendala administrasi. Mereka tidak memiliki Kartu Keluarga (KK) dan BPJS Kesehatan, sehingga sulit mendapatkan layanan kesehatan secara maksimal.

Wardi menyebutkan, meski sering dibawa ke klinik dan puskesmas, pengobatan Raya terhambat karena ketiadaan dokumen resmi.

5. Dirawat 9 Hari Berkat Bantuan Filantropi

balita, Sukabumi, cacing, cacing anak, penyebab bocah sukabumi meninggal, bocah sukabumi meninggal cacing, bocah Sukabumi cacing, anak sukabumi meninggal karena cacing, anak sukabumi cacingan, 7 Fakta Kematian Raya, Bocah 3 Tahun Asal Sukabumi yang Tubuhnya Dipenuhi Cacing, 1. Meninggal dengan Tubuh Dipenuhi Cacing, 2. Hidup dalam Lingkungan Tidak Sehat, 3. Sang ibu ODJG, ayahnya TBC, 4. Terhambat Administrasi karena Tak Punya KK dan BPJS, 5. Dirawat 9 Hari Berkat Bantuan Filantropi, 6. Pemprov Jabar Beri Sanksi Desa Cianaga, 7. Viral di Media Sosial

Ilustrasi rumah sakit, layanan rumah sakit.

Sebelum meninggal, Raya sempat mendapat perawatan medis berkat bantuan sebuah lembaga filantropi bernama Rumah Teduh. Ia dijemput menggunakan ambulans setelah kondisinya makin parah.

Selama sembilan hari dirawat, kesehatan Raya sempat dipantau intensif. Namun, kondisinya tidak membaik hingga akhirnya meninggal dunia.

6. Pemprov Jabar Beri Sanksi Desa Cianaga

Atas kasus ini, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menilai perangkat Desa Cianaga lalai dalam memberikan pelayanan kepada warga. Ia memutuskan menunda pencairan dana desa sebagai bentuk sanksi.

"Saya memutuskan terhadap desa itu memberikan hukuman. Saya tunda bantuan desanya karena desanya tak mampu urus warganya," tegas Dedi dalam rapat paripurna DPRD Jabar.

Dedi menilai fungsi PKK, posyandu, hingga layanan bidan desa tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Ia juga menegaskan, kasus ini harus menjadi pelajaran penting agar perangkat desa dan pemerintah daerah lebih serius menjalankan fungsi kesehatan dasar, terutama posyandu, PKK, dan layanan kesehatan masyarakat.

"Betapa kita gagap dan lalai. Perangkat birokrasi sampai tingkat RT ternyata tidak bisa membangun empati," kata Dedi.

7. Viral di Media Sosial

Kematian Raya viral setelah sebuah video yang memperlihatkan tubuhnya dipenuhi cacing beredar di media sosial. Video itu memperlihatkan cacing yang keluar dari tubuh Raya, sementara masih banyak telur atau larva yang tersisa.

Video tersebut memicu perhatian publik, termasuk pejabat daerah. Dedi Mulyadi bahkan memanggil Kepala Desa Cianaga beserta orangtua Raya ke Gedung Pakuan, Bandung, untuk dimintai keterangan.

“Saya ditelepon staf ahli Pak Gubernur untuk hadir bersama orangtua Raya. Insyaallah besok kami hadir di Gedung Pakuan untuk memberikan keterangan,” kata Wardi.

Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!