Jumlah Penonton Film Merah Putih: One for All, Bikin Sutradara Pengin Rilis Sekuel Tiap Tahun

Sutradara film Merah Putih One for All, Endiarto.
Sutradara film Merah Putih One for All, Endiarto.

 Film Merah Putih: One for All masih menjadi bahan perbincangan publik usai tayang perdana pada 14 Agustus 2025. Meski jumlah penontonnya terbilang sangat kecil, sang sutradara, Endiarto, justru mengumumkan rencana untuk membuat sekuel yang akan hadir setiap tahun pada momen HUT Kemerdekaan RI.

"Kan tadi udah saya bilang, setiap tahun, 17 Agustus pasti muncul Merah Putih One for All," ujar Endiarto di Youtube Richard Lee, dikutip Senin 18 Agustus 2025. Scroll untuk tahu info lengkapnya, yuk!

Data penayangan sejauh ini menunjukkan hasil yang jauh dari harapan. Hingga Sabtu, 16 Agustus 2025, akun X @cinepoint_ mencatat film tersebut baru meraih 1.516 penonton di seluruh Indonesia. Bahkan pada hari keempat penayangannya, film ini hanya kebagian 17 showtime di bioskop. Jumlah ini kontras dengan capaian film animasi asal Jepang, Demon Slayer: Infinity Castle, yang sukses menarik 1 juta penonton hanya dalam tiga hari penayangan.

Film Merah Putih: One for All.

Film Merah Putih: One for All.

Langkah nekat Endiarto untuk merilis sekuel tiap tahun menuai banyak kritik. Konten kreator asal Surabaya, Stanley Hao, menilai keputusan tersebut tidak mempertimbangkan respons penonton. Ia bahkan membandingkan situasi ini dengan pengalaman studio besar seperti DC Universe.

"Setahu saya studio segede DC aja begitu universe-nya nggak works, film-film sebelumnya flop, fansnya nggak suka, banyak dapat kritikan, itu diberhentiin Pak sama mereka," ujar Stanley.

Menurut Stanley, Endiarto seharusnya belajar dari kesalahan, bukan justru mengulang formula yang sama.

"Harusnya diterima masukannya, coba perbaiki. Kalau bisa pakai judul yang lain, jangan pakai judul itu lagi," tambahnya.

Komentar Stanley tersebut ternyata diamini banyak warganet. Mereka menilai rencana sekuel tiap tahun justru seperti "hukuman" bagi penonton.

"Berasa kek dikasih hukuman pas tanggal 17," tulis warganet di X.

Meski demikian, Endiarto tetap percaya diri. Ia bahkan menyebut ada tawaran dari luar negeri untuk menayangkan Merah Putih: One for All. Namun kritik publik menilai yang viral dari film ini bukan karena kualitasnya, melainkan karena berbagai kontroversi yang melingkupinya.