Ramai Fenomena Bendera One Piece, Wali Kota Solo: Asalkan Utamakan Bendera Merah Putih

Ramai Fenomena Bendera One Piece, Wali Kota Solo: Asalkan Utamakan Bendera Merah Putih

Wali Kota Solo, Respati Ardi, menanggapi ramainya kontroversi terkait pemasangan bendera One Piece di tengah momen HUT RI ke-80.

Respati memastikan, dirinya tidak melarang pemasangan bendera One Piece, asalkan pemasangannya lebih mengutamakan bendera Merah Putih.

“Pemasangan bendera One Piece dan control seperti apa, saya melarang juga tidak. Keren apik (bagus) yang penting Indonesia harus yang utama Indonesia bendera lambang negara yang dilindungi UU (Undang-Undang),” ujar Respati, Senin (4/8).

Ia menegaskan, bagi warga Solo yang ingin mengibarkan One Piece atau Gatotkaca hingga Ramayana, harus tetap mengutamakan bendera Merah Putih.

“Mau masang apa, Gatotkaca atau Ramayana keren. Tapi bendera Merah Putih dengan bendera One Piece dijadikan satu atas bawah seperti apa kan nggak ada SOP-nya. Ya memang itu kreasi saja, tapi kita yang jelas wajib memasang bendera Merah Putih itu wajib,” tegas dia.

Ketika disinggung terkait komentar DPR RI soal pemasangan bendera One Piece termasuk makar, ia menegaskan hal tersebut tinggal melihat sudut pandangnya.

“Ya tinggal sudut pandangnya saja. Kalau kami itu intinya One Piece atau Ramayana atau tokoh pewayangan itu sama dengan cerita-ceritanya dan lain-lain,” pungkasnya.

Sebelumnya, pengamat politik, Jerry Massie menyebutkan, ada aktor besar di balik propaganda pengibaran bendera One Piece di momen HUT RI ke-80.

Ia menilai ada agenda terselubung untuk memecah bangsa dengan adanya propaganda tersebut.

“Ini bagian konspirasi terselubung yang dimainkan menggunakan medsos dan media sebagai sarana tempat untuk menyerang,” kata Jerry kepada wartawan di Jakarta, Senin, (4/8).

Ia juga menduga, isu One Piece tersebut bisa mengganggu stabilitas politik di pemerintahan Presiden RI, Prabowo Subianto.

“Kini muncul gambar One Piece yang tentunya akan merusak citra Prabowo sebagai presiden,” tutur Jerry. (Ismail/Jawa Tengah)