Enggan Komentar soal Pemasangan Bendera One Piece, Gubernur Pramono: Itu Ranah Pempus

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung memilih tak mau berkomentar terkait fenomena pengibaran bendera bajak laut dari seri manga Jepang, One Piece menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Republik Indonesia (RI). Menurut dia, peristiwa tersebut yang dapat menyikapinya ialah pemerintah pusat.
"Untuk hal yang berkaitan dengan bendera biarlah itu pemerintah pusat saja," kata Pramono di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (5/8).
Sebelumnya Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan penindakan atas fenomena pengibaran bendera bajak laut dari seri manga Jepang, One Piece, apabila individu atau kelompok melakukan upaya menggiring masyarakat agar tidak mengibarkan bendera Merah Putih. Ia tegaskan, bendera Merah Putih adalah simbol negara yang harus dijaga kesakralannya.
"Kalaupun ada penindakan, itu yang tadi saya jelaskan berkali-kali, kalau ada pihak-pihak yang menggeser makna dari ekspresi itu, misalnya, dengan mengimbau supaya lebih baik mengibarkan ini," kata Prasetyo Hadi di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/8).
Belakangan ini publik diramaikan dengan fenomena pengibaran bendera bajak laut dari seri manga Jepang, One Piece, menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 RI pada 17 Agustus mendatang.
Bendera fiktif tersebut memiliki latar hitam dan tengkorak, serta dua tulang yang menyilang di belakangnya. Tengkorak berwarna putih dengan ekspresi tersenyum itu berhiaskan topi jerami kuning khas tokoh utama One Piece, Monkey D. Luffy.
Beberapa bendera fiktif itu tampak terpasang di sejumlah titik di berbagai daerah di Indonesia. Sementara di media sosial, sejumlah pengguna mengganti foto profilnya dengan logo bendera animasi itu. (Asp)