Gubernur Pramono Pastikan Pembangunan Taman Bendera Pusaka Tak Pakai APBD DKI

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung telah melakukan prosesi peletakan batu pertama pembangunan Taman Bendera Pusaka di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat (9/8).
Taman ini akan menjadi kawasan terpadu yang menghubungkan tiga taman legendaris, yakni Taman Langsat, Taman Ayodya, dan Taman Leuser. Taman Bendera Pusaka diharapkan menjadi destinasi hijau sekaligus ikon baru Jakarta yang sarat nilai sejarah.
Pramono menyampaikan bahwa pembangunan taman ini merupakan wujud komitmen Jakarta dalam menjaga warisan sejarah, budaya, dan lingkungan hidup.
“Baru saja kami melakukan groundbreaking revitalisasi Taman Bendera Pusaka yang dilaksanakan secara sederhana dan singkat agar tidak memicu aksi massa. Semuanya berjalan dengan baik," ungkapnya.
Pramono menegaskan, pembangunan Taman Bendera Pusaka bertujuan menghidupkan kembali fungsi ruang terbuka hijau sebagai ruang ekologi, sosial, dan budaya yang berkelanjutan.
Ketiga taman yang akan digabung ini memiliki peran penting dalam sejarah dan perkembangan Jakarta Selatan, serta menjadi bagian integral dari identitas kawasan.
Taman juga akan dilengkapi berbagai fasilitas menarik untuk warga, seperti sarana olahraga padel dan tenis yang dapat diakses secara gratis. Revitalisasi Taman Bendera Pusaka dilakukan tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Ini merupakan tanggung jawab saya untuk menjadikan Jakarta lebih baik, lebih indah, tamannya lebih luas. Ketika orang melihat hasil akhirnya, saya yakin mereka akan merasakan kenyamanan saat berkunjung ke sana," ucapnya.
Terkait proses relokasi pedagang, Gubernur Pramono menyatakan, Pemprov DKI berkomitmen memberikan kemudahan bagi para pedagang. Sebanyak 137 pedagang akan direlokasi ke kawasan Lenteng Agung.
"Saya sudah mendengar bahwa semua pedagang telah menandatangani kesediaan untuk direlokasi. Namun, persoalan ini tentu bukan sekadar soal pemindahan. Sebagai gubernur, saya bertanggung jawab penuh, karena pembangunan Taman Bendera Pusaka ini semata-mata untuk kepentingan masyarakat Jakarta," tegasnya.
Untuk mendukung fungsi taman sebagai bagian dari penanganan banjir, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta akan membangun infrastruktur pendukung, seperti pintu air, instalasi pengolahan air limbah (IPAL), saringan sampah, dan perangkap sedimen (sediment trap).
"Taman ini juga akan difungsikan untuk penanganan banjir karena kawasan ini tergolong rawan banjir. Jadi manfaatnya tidak hanya keindahan, tetapi juga untuk pengendalian banjir," jelasnya.
Selain itu, Taman Bendera Pusaka akan menjadi ruang belajar luar ruangan, khususnya bagi generasi muda, untuk memahami pentingnya simbol negara dan nilai-nilai persatuan.
Fasilitas taman meliputi ruang ekspresi seni, perpustakaan, taman bermain anak, hingga area olahraga agar warga dapat memanfaatkan ruang publik ini untuk beragam aktivitas. (Asp)