Gubernur Pramono Optimalkan Waduk Pluit Buat Kendalikan Banjir, 3 Pompa Disiapkan Agar Istana Negara Tidak Kebanjiran

Gubernur Pramono Optimalkan Waduk Pluit Buat Kendalikan Banjir, 3 Pompa Disiapkan Agar Istana Negara Tidak Kebanjiran

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung meninjau Waduk Pluit, di Penjaringan, Jakarta Utara, pada Selasa (29/7).

Tinjauan ini bertujuan untuk melihat mekanisme antisipasi dan pencegahan banjir yang dilakukan di rumah pompa Waduk Pluit.

Menurutnya, operasional yang optimal di Waduk Pluit dapat menjaga kawasan VVIP seperti Istana Negara dan sekitarnya, tetap terkendali saat musim hujan.

"Ini adalah waduk yang paling prioritas. Ada tiga pompa di sini yang melayani daerah VVIP, termasuk Istana Negara. Saya ingin melihat persiapan, tindakan, serta pencegahan dapat berjalan lebih baik. Dengan demikian, air dapat cepat surut," ujarnya.

Pramono berpesan kepada jajaran Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI untuk terus memantau proses mekanisme pencegahan banjir dan merawat berbagai peralatan penunjang agar tetap beroperasi secara optimal.

"Ini tetap harus dirawat. Ini tolong dirawat, dijaga, supaya kalau ada apa-apa, kondisi Jakarta tetap dapat terkendali dengan baik," ucap Pramono.

Sebagai tambahan informasi, kawasan Waduk Pluit dulunya merupakan rawa-rawa yang mulai dikembangkan pada 1960 sebagai kawasan tertutup dan polder melalui Keputusan Peperda No. 387 Tahun 1960.

Proyek ini terus berlanjut, termasuk perluasan ke Jelambar dan Pejagalan pada 1971, hingga kawasan Pluit berkembang menjadi permukiman modern dengan fasilitas rekreasi dan industri pada 1976. Waduk ini resmi selesai dibangun pada 1981.

Saat ini, luas area tangkapan Waduk Pluit adalah 2.779 hektare, dilengkapi 10 unit pompa dengan kapasitas 15 meter kubik per detik.

Terdapat 10 gedung pompa Waduk Pluit yang terbagi menjadi tiga sisi, dengan rincian Pompa Pluit Sisi Timur 3 unit pompa, Pompa Pluit Sisi Tengah 4 unit pompa, Pompa Pluit Sisi Barat 3 unit pompa

Dinas SDA DKI Jakarta telah beberapa kali melakukan pengerukan lumpur di Waduk Pluit. Pada 2022, hasil pengerukan lumpur mencapai volume 35.758 m³ dan meningkat menjadi 44.800 m³ pada 2023.

Selain itu, dilakukan pula pembersihan eceng gondok di kawasan waduk ini yang mencapai 5.000 m³. (Asp)