Kisah Kegigihan Putri Nur Azizah, Paskibraka 2025 Asal Bontang yang Bertugas di Upacara HUT Ke-80 RI di Istana Negara

Di antara barisan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang bertugas di upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Istana Negara, ada sosok putri daerah asal Bontang, Kalimantan Timur.
Ia adalah Putri Nur Azizah, putri terbaik Kaltim yang resmi dikukuhkan sebagai anggota Paskibraka 2025.
Putri dikukuhkan sebagai Paskibraka 2025 oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) sekaligus Ketua Panitia Negara Perayaan 17 Agustus 2025, Prasetyo Hadi di Istana Negara, Jakarta, Sabtu (16/08/2025).
Menjadi satu dari 76 pelajar dari 38 provinsi di Indonesia yang lolos setelah melalui seleksi ketat, ternyata kisah Putri Nur Azizah cukup berbeda.
Kisah Perjuangan Putri ke Istana Merdeka
Dari Kota Bontang, lahir sebuah kisah perjuangan seorang anggota Paskibraka 2025 yang menginspirasi dari Putri Nur Azizah.
Tidak ada yang menduga jika siswi SMK Putera Bangsa ini berhasil menembus seleksi Paskibraka Nasional 2025 yang begitu ketat.
Perjalanan yang ditempuh Putri tidaklah mudah, terlebih karena sudah tidak ada sosok ibu yang mengiringi langkahnya.
Sejak usia tujuh tahun, Putri hidup tanpa sosok ibunya, Sumiati yang meninggal dunia pada 2015.
Hanya sang ayah, Silam Jaya, yang mendampinginya sembari bekerja sebagai montir motor untuk menghidupi keluarga.
Dalam kesederhanaan itu, Putri justru tumbuh dengan semangat yang tidak pernah padam.
Mimpinya menjadi Paskibraka bermula saat Putri duduk di bangku SD dan aktif di organisasi Pramuka.
Dari sanalah ia mengenal Paskibraka dan mulai bermimpi untuk suatu hari bisa mengibarkan bendera di Istana Merdeka.
Mimpi itulah ia bawa ketika dirinya duduk di kelas X jurusan Asisten Keperawatan di SMK Putera Bangsa.
“Saya dapat info seleksi dari senior di Pramuka. Selanjutnya semua saya cari sendiri di internet, dari Instagram, Google, sampai YouTube,” kata Putri saat dihubungi TribunKaltim.co pada Kamis (3/7/2025).
Berbagai persiapan ia jalani sendiri, mulai dari latihan fisik, menjaga pola tidur, hingga mencari kisi-kisi soal seleksi.
Putri tidak memungkiri bahwa dirinya sempat merasa minder karena persiapan yang dirasa minim.
Namun, tekad yang kuat dan kedisiplinan yang ia pegang justru mengantarnya melewati setiap tahap seleksi yang ketat.
Seleksi pertama ia jalani di tingkat Kota Bontang, di mana ia menjadi satu dari dari 207 peserta yang terdiri dari 100 perempuan dan 107 laki-laki.
Lolos dari seleksi pertama, Putri berhasil menjadi salah satu dari 45 peserta yang lolos ke tahap berikutnya.
Ia lalu melanjutkan perjuangan di tingkat provinsi di Samarinda pada 12–17 Juli 2025.
Di sana, ia menghadapi rangkaian ujian mulai dari tes kesehatan, parade, baris-berbaris, samapta, tes kepribadian, wawasan kebangsaan, tes intelegensi umum, hingga medical check up.
“Persiapannya benar-benar sendiri. Saya jaga pola tidur, olahraga, belajar soal psikotes. Senior hanya kasih kisi-kisi. Saya banyak belajar dari internet,” ungkap Putri.
Meski ada rasa sedih karena keterbatasan persiapan, Putri tetap bangga pada dirinya yang tidak menyerah.
“Sedih juga karena persiapan kurang, tapi tetap bangga. Semua saya usahakan sendiri,” katanya.
Pada akhirnya, Putri berhasil mewujudkan impian yang selama ini ia perjuangkan. Kabar kelolosan ke Paskibraka Nasional 2025 datang juga pada Rabu (2/7/2025).
Tanpa menunggu lama, Putri segera menyampaikan berita bahagia itu kepada sang ayah dan pihak sekolah.
Kini Putri ia sudah bisa berbangga dengan tegap menjadi salah satu anggota Paskibraka di upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Istana Negara, Jakarta seperti yang selalu ia impikan.
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul "Sosok Putri Nur Azizah Pelajar Asal Bontang Kaltim yang Dikukuhkan Prabowo Subianto 13 Agustus 2025".
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!