Pramono Pamer Program yang Berjalan 100 Hari Kerja sebagai Gubernur

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memaparkan capaian 100 hari pertama kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Rano Karno saat Rapat Paripurna (Rapur) peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Kota Jakarta.
Sejumlah program yang telah dijalankan antara lain pemutihan ijazah, penyaluran bantuan pendidikan melalui Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) dan Kartu Jakarta Pintar (KJP), serta perluasan layanan Transjakarta menjadi Transjabodetabek. Pemprov DKI juga tengah mengembangkan kawasan berbasis Transit Oriented Development (TOD) di Dukuh Atas.
"Quick wins yang kami laksanakan bukan semata pencapaian jangka pendek, melainkan pondasi untuk kebijakan dan program strategis jangka panjang," ujar Pramono.
Ia menjelaskan, arah pembangunan Jakarta ke depan akan diselaraskan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025–2029, yang menjadi tahap awal perbaikan fundamental Kota Jakarta. Gubernur Pramono juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas fiskal dan target Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) guna mendukung pembangunan berkelanjutan, peningkatan daya saing, serta pengembangan kota secara menyeluruh.
Pertama, melalui program Jakarta Tumbuh ke Atas, yaitu optimalisasi pembangunan vertikal berbasis konsep Griya Kecamatan atau mixed-use development di 10 lokasi prioritas, termasuk GOR dan pasar. Lalu program Sehat Bersama Kelas Dunia di Jakarta, dengan menghadirkan layanan kesehatan berstandar internasional yang dapat diakses seluruh warga.
"Seperti pengembangan RSUD Cakung yang pembangunannya dimulai pada 2026," ucapnya.
Pembangunan berkelanjutan lainnya, kata Pramono, diwujudkan melalui program Kantin Sehat Jakarta Cerdas Berkelanjutan, yang menciptakan ekosistem penyediaan makanan bergizi dan ruang interaksi nyaman di lingkungan sekolah. Program ini diharapkan menjadi center of excellence untuk peningkatan gizi, pembelajaran, hingga kewirausahaan.
Lebih lanjut, Pramono menyatakan, Pemprov DKI mengupayakan pengelolaan air secara terpadu melalui program Air Terkelola, Kota Berkelas Dunia. Program ini meliputi pengerukan kali, sungai, dan waduk, serta perbaikan saluran air di permukiman padat sebagai bagian dari ekosistem pengendalian banjir yang adaptif dan berkelanjutan.
Dalam bidang pengelolaan sampah, Pramono menyoroti program Jakarta Bersih, Dunia Melirik, dengan mengoperasikan empat lokasi Tempat Pengolahan Sampah dengan prinsip Reduce (Pengurangan), Reuse (Penggunaan Kembali), dan Recycle (Daur Ulang) atau TPS3R serta meresmikan fasilitas Refuse-derived Fuel (RDF) Rorotan, Jakarta Utara, yang berbasis teknologi tinggi dan partisipatif.
Di sektor ketahanan pangan, Pemprov DKI juga akan terus mendorong BUMD Pangan untuk memperluas kerja sama antardaerah. Hal ini bertujuan menjaga stabilitas distribusi dan memperkuat ketahanan pangan Jakarta.
"Jakarta harus mendukung kestabilan ekonomi nasional secara berkelanjutan. Oleh karena itu, kami aktif menjalin kerja sama dengan berbagai daerah guna memastikan kebutuhan pangan warga Jakarta terpenuhi," tuturnya.
Ia juga menyerukan semangat baru bagi seluruh warga untuk melanjutkan pembangunan yang berorientasi masa depan tanpa melupakan sejarah dan budaya.
"Bersama, kita songsong 500 tahun Jakarta dengan tekad menjadikannya sebagai Kota Global dan Berbudaya yang mengedepankan inovasi, keberlanjutan, dan kesejahteraan masyarakat," tutupnya. (Asp)