BYD Pastikan Pembangunan Pabrik di Indonesia Sesuai Jadwal

BYD Motors Indonesia memastikan bahwa pembangunan pabrik di Subang, Jawa Barat, masih berjalan sesuai jadwal.
Head of Marketing, PR & Government Relations BYD Indonesia, Luther Panjaitan, menjelaskan bahwa prosesnya kini masih dalam tahap konstruksi dan sejauh ini tidak mengalami hambatan berarti.
"Sejauh ini berjalan lancar, masih sesuai dengan jadwal," ujar Luther di Jakarta, Rabu (15/7/2025).
New BYD Seal 2025
"Dari sudut pandang konstruksi dan investasi memang perkembangannya berbeda (persentase progresnya). Namun pada intinya, semuanya tetap sesuai target kami," lanjutnya.
Fasilitas tersebut diproyeksikan menelan investasi senilai 7,46 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 121 triliun, dan akan mencakup berbagai lini produksi serta perakitan kendaraan bermotor.
Meski demikian, Luther belum merinci komponen apa saja yang akan diproduksi secara lokal, termasuk apakah akan mencakup produksi baterai kendaraan listrik.
"Produksi akan dilakukan secara penuh sesuai rencana awal kami, yaitu sebagai fasilitas produksi terpadu," kata Luther.
Sebelumnya, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyatakan bahwa pabrik kendaraan listrik BYD di Indonesia ditargetkan mulai beroperasi pada tahun depan.
Wakil Ketua (Waka) MPR RI dari Fraksi PAN, Eddy Soeparno dan Konjen RI Guangzhou, Ben Perkasa Drajat di Pabrik BYD, Shenzhen, China, Rabu (16/4/2025).
"Diharapkan realisasi untuk manufacturing-nya akan dimulai pada awal tahun depan," kata Rosan usai melakukan kunjungan kerja ke China, Jumat (3/1/2025) lalu.
Kepastian tersebut menegaskan komitmen yang sudah disampaikan perseroan, di mana BYD Asia-Pacific berupaya mempercepat jadwal pembangunan pabrik di Indonesia usai membeli tanah seluas 108 hektar di Subang menjadi kuartal keempat 2025.
Langkah ini merupakan dukungan terhadap target pemerintah Indonesia dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik.
"Pembangunan pabrik BYD di Indonesia akan menjadi salah satu yang tercepat. Biasanya, pembangunan pabrik mobil listrik memakan waktu antara 10 hingga 16 bulan," kata Liu Xueliang, General Manager BYD Asia-Pacific.
Selain itu, BYD berkomitmen untuk memperluas kapasitas produksinya di Subang guna memenuhi permintaan pasar domestik dan ekspor, serta mengembangkan fasilitas baterai kendaraan listrik dan teknologi Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV).
"Kami berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas produksi di Indonesia dan mengembangkan teknologi seperti baterai untuk kendaraan New Energy Vehicle," tambah Liu.