Pabrik BYD dan VinFast Berdiri di Lahan Pertanian, Simak Faktanya

Produsen mobil listrik BYD serta VinFast tengah membangun pabrik. Fasilitas produksi tersebut berlokasi di Subang, Jawa Barat.

Namun isu miring tengah menerpa kedua manufaktur asal Cina serta Vietnam itu. Sebab pabrik mereka disebut-sebut berdiri di lahan pertanian.

Kabar ini disampaikan langsung oleh Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat ketika bertemu dengan Andri Amran Sulaiman, Menteri Pertanian (Mentan) pekan lalu atau pada Rabu (13/08).

"Bapak Gubernur (Dedi Mulyadi) menyampaikan bahwa di Subang akan dibangun pabrik mobil dengan nilai investasi sekitar Rp 33 triliun. Kebetulan sebagian lahan yang direncanakan merupakan lahan persawahan," ucap Amran di Antara (21/08).

BYD Atto 1

Mentan mengaku akan mengecek kebenaran dari isu tersebut. Sehingga investasi BYD maupun VinFast bisa terus berjalan di Subang, Jawa Barat.

Kemudian dapat menyediakan banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat di Subang, Jawa Barat serta sekitarnya.

Selain itu agar tidak ada konflik antara warga sekitar serta pihak pabrikan VinFast maupun BYD di kemudian hari.

"Namun jika terjadi alih fungsi lahan pertanian, kami menegaskan bahwa lahan tersebut harus diganti minimal tiga kali lipat dari luas lahan yang dialihkan agar petani tetap memiliki lahan pengganti yang layak," lanjut Amran.

Sementara itu fakta berbeda disampaikan oleh Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian (Menperin) mengenai lahan yang digunakan pabrik VinFast serta BYD di Subang, Jawa Barat.

Menurut Agus lahan tersebut sudah berstatus sebagai kawasan industri. Sehingga tidak ada kendala ketika digunakan BYD dan VinFast untuk membuat fasilitas produksi Electric Vehicle (EV).

"Sebetulnya tidak begitu ceritanya, kalau mereka sudah memiliki status kawasan industri. Artinya mereka sudah tidak punya masalah lagi," tegas Menperin.

Sekadar mengingatkan, pabrik BYD dikabarkan menelan biaya sebesar USD 1 miliar atau setara Rp 16,2 triliun. Memiliki kapasitas produksi sampai 150 ribu mobil listrik setahun.

Tak hanya itu, kehadiran pabrik BYD diharapkan bisa menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis produksi EV dunia.

Pasalnya BYD berencana untuk mengekspor kendaraan roda empat setrum buatan anak bangsa ke luar negeri.

Pengiriman VinFast VF 6 ke Konsumen Bakal Dimulai Akhir Mei 2025

Di sisi lain pabrik VinFast berdiri di lahan seluas 170 hektare serta memakan investasi sebesar USD 200 juta atau sekitar Rp 3,2 triliun.

Terdiri dari beberapa area utama seperti Body Shop, General Assembly Shop, Paint Shop, area pengujian serta lain-lain.

Setelah resmi beroperasi pabrik tersebut akan mulai memproduksi sejumlah mobil VinFast. Seperti contoh VF 3, VF 5 sampai VF e34.