VinFast Indonesia Pastikan Operasional Pabrik Tahun Ini

kendaraan listrik, VinFast, VinFast Indonesia, otomotif, mobil listrik, pabrik mobil listrik, VinFast Indonesia Pastikan Operasional Pabrik Tahun Ini

Jenama kendaraan listrik asal Vietnam, VinFast, memastikan bahwa pembangunan dan operasional pabrik perakitannya di Indonesia akan rampung pada tahun ini.

Disampaikan CEO VinFast Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto, saat ini fasilitas tersebut tengah dalam proses pembangunan lini-lini penting usai sebelumnya dilakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) tahun lalu.

"Sejauh ini on track sesuai rencana. Sehingga Desember 2025 ini kita sudah start production," katanya ditemui di arena GIIAS 2025, ICE BSD, Tangerang, Jumat (25/7/2025) kemarin.

kendaraan listrik, VinFast, VinFast Indonesia, otomotif, mobil listrik, pabrik mobil listrik, VinFast Indonesia Pastikan Operasional Pabrik Tahun Ini

Ilustrasi pabrik VinFast di Vietnam

Pada kesempatan itu, Kariyanto juga menyampaikan pihak perseroan sudah mendapatkan beberapa supplier lokal untuk mengejar Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimum 40 persen untuk semua produk yang akan diproduksi.

Hanya saja dirinya masih enggan untuk mengungkap lebih jauh siapa saja pemasok dimaksud dan besaran serapan investasi yang sudah dilakukan hingga kini.

"Hal yang pasti, kita sudah memenuhi requirement TKDN pemerintah karena kita ikut EV program. Sehingga di tahun 2026, kita akan memenuhi 40 persen TKDN dan tahun berikutnya naik menjadi 60 persen," ungkap Kariyanto.

"Dengan demikian, banyak sekali hal yang harus kita persiapkan sekarang secara lokal dan tentunya akan menyerap banyak tenaga kerja," tambahnya.

kendaraan listrik, VinFast, VinFast Indonesia, otomotif, mobil listrik, pabrik mobil listrik, VinFast Indonesia Pastikan Operasional Pabrik Tahun Ini

Sederet mobil listrik hasil produksi pabrik Vinfast di Vietnam.

Diketahui, pabrik VinFast di Indonesia berdiri di atas lahan seluas 170 hektar berlokasi di Subang, Jawa Barat.

Pada tahap awal, kapasitas produksinya diperkirakan mencapai hingga 50.000 unit per tahun. Perseroan menggelontorkan dana sebesar 1,2 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 19,6 triliun untuk membangun fasilitas ini.

"Soal harga (pasca-produksi lokal), kita akan lihat lagi. Sekarang kan kita sebenarnya sudah mendapat fasilitas bebas bea masuk dan luxury tax (PPnBM) karena ikut EV program pemerintah," ucap Kariyanto.