VinFast Targetkan 63.000 SPKLU di Indonesia pada 2025

Produsen kendaraan listrik asal Vietnam, VinFast, berkomitmen untuk membangun 63.000 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) hingga akhir 2025 ini.
Melalui anak usaha V-GREEN, hal tersebut dilakukan sebagai bagian penting perseroan dalam akselerasi adopsi kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) di Tanah Air.
”Salah satu strategi untuk kami ekspansi dengan mengembangkan ekosistem ke seluruh Indonesia," ujar Chief Executive Officer VinFast Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto di Jakarta, Selasa (17/6/2025).
"Orang harus confident beli mobil listrik, salah satu yang paling penting adalah charging-nya. Bersama V-GREEN kami akan ekspansi bersama-sama,” lanjutnya.
Ia menyampaikan ketersedian SPKLU khusus VinFast ini sekarang terus berkembang seiring dinamika di lapangan. Informasi lengkapnya, bisa dipantau langsung melalui situs resmi VinFast Indonesia.
“Untuk SPKLU V-GREEN, angkanya selalu berubah. Bisa dicek di website resmi VinFast Indonesia, di sana terlihat SPKLU V-GREEN yang sudah beroperasi,” ujar Kariyanto.
Adapun target 63.000 SPKLU ini juga merupakan bagian dari rencana investasi sebesar 1,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 18,6 triliun yang dicanangkan VinFast bersama V-GREEN dan Prime Group, perusahaan asal Uni Emirat Arab.
Proyek tersebut menyasar pembangunan hingga 100.000 titik pengisian daya dalam tiga tahun ke depan di Tanah Air.
Selain menambah infrastruktur pengisian, VinFast juga memperluas jaringan layanan dan distribusi. Saat ini, perusahaan telah membuka 22 showroom yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Charging station V-Green
Sementara jaringan purna jual ditargetkan mencapai hingga 500 bengkel, termasuk kerja sama dengan bengkel pihak ketiga.
“Kami ingin pelanggan lebih mudah menjangkau VinFast. Karena itu, kami buka showroom di banyak kota dan sekaligus menyiapkan jaringan servis yang memadai,” ujar Kariyanto.
Sebelumnya, melalui kolaborasi dengan mitra strategis V-GREEN, VinFast menargetkan pembangunan 30.000 titik pengisian daya.