Evolusi Taksi Bluebird: Dari Holden Torana Hingga BYD Listrik

Bluebird: Sejarah dan Evolusi Layanan Taksi Terpercaya di Indonesia
Memasuki Usia 53 Tahun, Bluebird Terus Berinovasi dalam Layanan Taksi
Taksi Bluebird merayakan perjalanan panjangnya yang telah memasuki usia 53 tahun.
Perusahaan yang identik dengan warna biru ini telah melewati berbagai masa dan kondisi demi terus melayani penumpangnya.
Perubahan jenis mobil yang digunakan juga menjadi salah satu fokus utama dalam upaya Bluebird untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan para penumpang.
Secara resmi 25 armada Bluebird Holden Torana mengaspal di Jakarta untuk menjadi rekan mobilitas masyarakat untuk menemui kebahagiaan mereka.
Sejarah Bluebird dimulai pada tahun 1965, saat Ibu Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono mendirikan bisnis taksi pertama di rumahnya yang terletak di Jl. Cokroaminoto no.107.
Nama "Bluebird" diambil dari buku dongeng Eropa yang melambangkan burung pembawa kebahagiaan.
Sejak saat itu, Bluebird telah menjadi simbol layanan taksi yang berkualitas di Indonesia.
Ilustrasi taksi Blue Bird, Bluebird.
Armada Pertama, Holden Torana, Menandai Awal Kesuksesan
Adrianto Djokosoetono, Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, mengungkapkan bahwa Holden Torana adalah armada pertama yang mulai beroperasi pada tahun 1972. “Holden Torana, mobil produksi Australia, mulai dibeli secara bertahap. Tahap pertama sebanyak 25 unit, lalu terus bertambah hingga total 100 unit. Mobil-mobil itulah yang kemudian resmi menjadi armada pertama Bluebird di Jakarta, menandai lahirnya layanan taksi yang profesional dan tepercaya di Indonesia,” ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (7/8/2025).
Adrianto melanjutkan bahwa perjalanan untuk menghadirkan armada pertama bukanlah hal yang mudah.
Toyota Prius PHEV milik perusahaan taksi Blue Bird
Setelah mendapatkan izin untuk mengoperasikan bisnis taksi pada 1971, Ibu Mutiara menghadapi tantangan untuk memenuhi syarat kepemilikan minimal 100 unit kendaraan beserta fasilitas pool.
Dengan kreativitas dan keberanian, Ibu Mutiara mengingat sebuah kartu nama dari seorang mantan murid almarhum suaminya yang kini menjabat sebagai Direktur Utama bank nasional.
Bantuan finansial pun berhasil diperoleh, dan armada pertama Bluebird pun lahir.
Evolusi Armada Menunjukkan Adaptasi terhadap Kebutuhan Zaman
Setelah masa kejayaan Holden Torana, Bluebird terus mengadaptasi armadanya dengan berbagai jenis mobil, termasuk Nissan Stanza, Ford Laser, Mazda Interplay, dan Mazda Familia. “Lalu di era 2000-an, kami juga sempat menggunakan Timor, sebelum akhirnya beralih ke Toyota Limo yang menjadi ikon taksi Bluebird selama bertahun-tahun,” jelas Adrian.
Seiring waktu, Bluebird terus memperbarui armadanya dengan kendaraan yang lebih modern, seperti Transmover, All New Transmover, dan Honda Mobilio.
Menyadari pentingnya lingkungan, Bluebird juga mulai menggunakan kendaraan ramah lingkungan seperti Toyota Prius PHV, serta kendaraan listrik seperti BYD e6 dan BYD T6.
BYD e6 Generasi Baru milik perusahaan taksi Blue Bird
“Saat ini, kami juga telah menambahkan Honda BR-V ke dalam jajaran armada kami. Perubahan jenis mobil ini bukan semata soal tren, tetapi bagian dari komitmen kami untuk terus mengikuti perkembangan kebutuhan pelanggan, menyesuaikan dengan kebijakan industri transportasi, serta armada yang dapat mendukung dari sisi kenyamanan dan keselamatan dalam setiap perjalanan,” tutup Adrian.
Perjalanan panjang Bluebird tidak hanya mencerminkan pertumbuhan sebuah perusahaan, tetapi juga dedikasi untuk menghadirkan layanan taksi yang aman dan tepercaya bagi masyarakat Indonesia.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!